Padalarang, BBPOS – Air danau di Kampung Cikadu RW14, Desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) kerap berubah menjadi hitam pekat seperti kopi serta tercium bau tidak sedap.
Kondisi tersebut sangat mengganggu warga di sekitaran aliran danau itu. Diduga aliran air danau tercemar limbah industri. Hal ini sudah dirasakan warga sejak setengah tahun terakhir.
Sejumlah warga menyebut, perubahan warna kerap terjadi pada malam hingga pagi hari. Namun, kali ini kondisi air berwarna hitam pekat menyerupai aspal itu sudah lima hari tak berangsur membaik.
“Warga sangat terganggu oleh bau tidak sedap, apalagi kalau pagi hari aroma baunya itu semakin menusuk,” ujar salah seorang warga RT 03 RW 14, Oma (52) bukan nama sebenarnya, saat ditemui BBPOS, Kamis (14/7/2022).
Ia menduga, bau menyengat berasal dari danau yang mengering karena terik sinar matahari. Namun setelah dicek secara teliti, air tak berangsur membaik. Bahkan air terlihat menghitam menyerupai aspal.
“Awalnya tidak seperti ini, tapi dilihat-lihat warna air ini terus menghitam. Kalau limbah rumah tangga tidak seperti ini,” kata Oma.
Tercemarnya danau itu, menurutnya diduga akibat adanya aktivitas pencucian plastik bekas dari TPA Sarimukti untuk bahan wool 78 di 78⁸⁸ 78pembuatan pipa hingga menyebabkan air danau berwarna hitam dan mengeluarkan bau tidak sedap.
“Sebelum ada aktivitas pencucian plastik yang diambil dari gedik (TPA Sarimukti) di RW 13, air ini tidak seperti ini. Sekarang aja sudah 6 bulan air selalu berwarna hitam dan bau,” katanya.
“Katanya itu untuk bahan pembuatan pipa, kalau dulu tidak pernah bersihin plastik disitu,” tambahnya.
Ia mengaku khawatir, jika air terus tercemar dan tidak ditanggulangi oleh pemerintah daerah akan berdampak kepada sumur milik warga yang berada di sepanjang danau tersebut.
Ia menambahkan, ada 4 RW yang terdampak oleh bau menyengat danau itu, yakni RW07, RW08, RW13 dan RW14.
“Rumah warga ada yang berdekatan langsung dengan danau ini, kalau dibiarkan terus menerus seperti ini pasti bakal masuk ke sumur warga,” imbuhnya.
Senada dikatakan, Ika (30) warga RW 07, ia menyebutkan, kondisi air tersebut cukup mengganggu aktivitas warga sekitar. Hal ini dikhawatirkan berdampak pada kesehatan.
“Lihat, di sekitaran danau ini banyak masyarakat yang beraktivitas. Lalu banyak anak kecil juga yang bermain, saya khawatir kesehatan mereka terganggu karena baunya yang tidak enak,” ucap Ika.
“Bingung mau protes ke siapa, tapi ini mengganggu masyarakat. Saya berharap pemerintah bisa segera menyelesaikan permasalahan ini ya,” pungkasnya.