Cililin, BBPOS – Warga Cililin Kabupaten Bandung Barat, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat mengambang di aliran sungai di kampung Pamempek RT 03/08, Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Rabu (22/04/2020). sekitar pukul 06.30 WIB.
Kapolres Cimahi, AKBP M Yoris Maulana Yusuf mengatakan, mayat itu diketahui bernama Ahmad Yani, seorang pria berusia 50 tahun warga Kampung Ciraten RT 02/19 Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, KBB.
“Sekitar jam 6.30 tadi pagi ada penemuan mayat di Kampung Pamempek Cililin, laki-laki berusia 50 tahun,” ungkap Yoris saat ditemui, Rabu (22/4).
Yoris menjelaskan, mayat tersebut ditemukan oleh seorang petani yang hendak mencari rumput di wilayah itu. Saat perjalanan menuju ladang, Ahmad Yani ditemukan mengambang tanpa busana di aliran sungai Kampung Pamempek tepatnya di bawah jembatan.
“Mayat tersebut diduga meninggal akibat mengalami epilepsi dan juga penyakit darah tinggi. Sehingga (Ahmad Yani) terpeleset dan jatuh,” ujarnya.
Dari keterangan anak korban, Ahmad Yani berangkat dari rumah niat untuk mencari rumput di sekitar aliran sungai pada hari Selasa (21/4) sore. “Adapun Kronologis Kejadian Menurut Keterangan Anak Korban Bahwa Korban Berangkat dari rumah sekira pukul 16.00 WIB untuk mencari rumput akan tetapi korban tidak kunjung pulang ke rumah,” paparnya.
Barulah keesokan harinya, Ahmad Yani ditemukan tak bernyawa tanpa busana di aliran tersebut. Warga yang mengenali sosok itu langsung menyampaikan kepada pihak keluarga dan kepolisian.
Dihubungi terpisah, Kepala Desa Mukapayung, Irman Supriyanto Hadi membenarkan bahwa ada seorang warganya yang ditemukan meninggal dunia di aliran sungai tersebut. Menurutnya, saat ditemukan tidak ditemui luka sedikitpun di tubuhnya.
“Dari keterangan anak korban, Ahmad Yani punya riwayat penyakit epilepsi dan darah tinggi. Penyakit epilepsinya juga menurut anak korban sering kambuh,” tuturnya.
Irman menyebutkan, Ahmad Yani merupakan seorang duda yang memiliki anak sebanyak empat orang. Istrinya, kata dia sudah meninggal lebih dulu beberapa waktu lalu. Pihak keluarga lanjutnya, menolak untuk dilakukan autopsi.
“Atas kejadian itu, Ahmad Yani meninggalkan ke empat anaknya. Keluarganya sudah mengikhlaskan bahwa peristiwa itu murni meninggal karena penyakit yang diidapnya,” tandasnya.