NGAMPRAH,BBPOS- Dinas Peternakan dan Perikanan (Dispernakan) Kabupaten Bandung Barat memastikan proses vaksinasi PMK di wilayahnya terus berjalan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) KBB Wiwin Aprianti mengatakan, saat ini pihaknya memiliki alokasi vaksin sebanyak 25.600 dosis dari pemerintah pusat, Pemprov Jabar dan Gabungan Koperasi Susu Indonesia.
“Vaksinasi sudah jalan, sudah sekitar 1 minggu pelaksanannya. Seluruhnya totalnya ada 25.600 dosis, saat ini sudah tervaksin sekitar 21 ribu. Sisanya sedikit laga semoga cepat selesai secara serentak agar nanti pengulangannya juga serentak,” katanya, Rabu (15/1/2025).
Ia menambahkan, optimalisasi vaksinasi PMK tersebut sebagai upaya nyata dalam menekan angka penyebaran wabah PMK yang menyerang hewan ternak di Kabupaten Bandung Barat.
“Hingga saat ini sudah menemukan adanya 136 kasus sapi perah yang terpapar, 4 ekor di antaranya mati mendadak, 10 ekor diantaranya kami sarankan dipotong,” katanya.
“Kemudian sisanya dalam proses penyembuhan. Karena berkaca dari tahun 2024 ada 229 kasus semuanya sembuh,” sambungnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya menyasar wilayah yang ditemukan kasus PMK. Selain juga tentunya di titik yang memiliki populasi dan jadi daerah lalu lintas hewan ternak.
“Proses vaksinasi ini sangat penting dan harus dilakukan dua kali dalam setahun untuk menambah kekebalan tubuh hewan ternak. Sebab, hewan ternak yang sudah mendapat dosis vaksin relatif rendah terkena infeksi virus tersebut,” katanya.
“Lakukan vaksinasi setahun dua kali. Karena sapi yang di vaksin relatif rendah terkena infeksi tersebut. Kalaupun terkena mudah sembuhnya,” jelas dia.
Pihaknya meyakini dengan adanya vaksinasi ini wabah PMK bisa semakin terkendali sehingga tidak semakin meluas penyebarannya. Sebab, kata Wiwin, tingkat kesembuhan hewan ternak yang sudah mendapat dosis vaksin cukup tinggi.
“Karena sekarang gejalanya relatif lebih ringan dan bisa sembuh. Lebih dari 95 persen sembuh, tingkat kesembuhannya tinggi karena ada vaksin. Kecuali yang tidak pernah di vaksin terkena PMK itu bisa menyebabkan kematian,” tandasnya.