Bandung BBPOS- ISIDEN pembakaran bendera/simbol bertuliskan lafadz Tauhid
yang dilakukan oleh anggota Bantuan Ansor Serbaguna NU (BANSER NU), telah mencederai peringatan Hari Santri Nasional 2018.
Kejadian yang viral dimedia sosial tersebut terjadi pada tanggal (22/10), dengan beredarnya video insiden tersebut ditengah-tengah masyarakat tentunya sangat meresahkan dan menimbulkan gejolak reaksional masyarakat
muslim Jawa Barat dan muslim Indonesia pada khususnya.
Menurut, Pimpinan Daerah Gerakan Pemuda Islam Indonesia Kota Bandung, Ronny SR, pada surat pernyataan Sikap Yang ditandatanganinya, GPII selaku Organisasi Kepemudaan Islam memandang bahwa apa yang dilakukan oleh anggota Banser tersebut telah mencederai Peringatan Hari Santri
“Bersama Santri Damailah Negeri” yang berlandaskan atas semangat Resolusi Jihad NU.
Insiden tersebut akan menimbulkan multitafsir (menistakan simbol suci) dan persepsi dikalangan Umat Muslim Indonesia pada khususnya dan aparat kepolisian sebagai pihak keamanaan telah kecolongan, karena tidak sigapnya
mengamankan “Atribut/Bendera” dan mencegah / membiarkan para pelaku pada insiden tersebut.
Oleh karena itu, Pimpinan Daerah Gerakan Pemuda Islam Indonesia Kota Bandung membuat surat pernyataan sikap yang berisikan, Menuntut pihak kepolisian untuk menyelidiki motif atas insiden tersebut. Menuntut pihak kepolisian untuk mengusut tuntas & menindak tegas pelaku insiden tersebut agar tidak terjadi kembali dikemudian hari.
Dan Mendesak Polda Jabar agar mencopot Kapolrestabes Garut atas insiden tersebut serta Mengajak kepada seluruh elemen masyarakat Muslim Jawa Barat dan kaum Muslimin khususnya di Kota Bandung agar tetap menjaga kondusifitas dan tidak terpancing emosi. (***)