Padalarang, BBPOS – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bandung Barat, Iing Solihin menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kesejahteraan buruh dan pekerja di Bandung Barat.
Komitmen tersebut merupakan program yang saat ini ia gaungkan hasil kerja sama dengan Asian Development Bank (ADB) untuk meningkatkan kemampuan (Upgrading Skill) para pencari kerja melalui Job Start Program Indonesia (JSPI) dan Indonesia Employers Led Learning (IELLN).
“Bandung Barat sudah by admin dan by addres. Intinya saat ini kita sudah dipercaya oleh Bapenas dan ADB pun sudah siap, bulan Maret program ini akan mulai dilaksanakan,” ujar Iing saat ditemui di Hotel Mason Pine Kotabaru Parahyangan, Selasa (11/2/2020).
Menurut dia, program-program pengurangan pengangguran yang dilakukan Disnakertrans KBB dinilai berhasil oleh pemerintah pusat. Bahkan program Skill Development Center (SDC) yang digulirkan Disnakertrans KBB sukses menyabet predikat terbaik dari pemerintah pusat.
Hal ini tentunya, bertujuan untuk mengatasi atau mengurangi masalah pengangguran yang menjadi salah satu masalah besar semua daerah di Indonesia. Program tersebut melibatkan Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker), Bappenas, Disnakertrans KBB, Balai Latihan Kerja (BLK) dan industri atau dunia usaha.
“Dengan hadirnya ADB untuk meningkatkan kemampuan (Upgrading skill) para pencari kerja melalui Job start Program Indonesia (JSPI) dan Indonesia Employers Led Learning (IELLN) sebagai upaya meningkatkan kualitas dan kemampuan para pencari kerja agar siap dan mampu bersaing dengan para pekerja yang datang dari segala penjuru dunia,” terang Kang Iing sapaannya.
Selain itu, kata Iing, Disnakertrans KBB juga sudah mendapat apresiasi lebih dari ADB dan juga negara-negara di ASEAN karena KBB tidak hanya mengandalkan program tunggal dalam upaya mereka mengurangi angka pengangguran.
Lanjut dia, saat ini jumlah pengangguran di KBB mencapai 35 ribu orang. Meskipun begitu dengan memiliki program unggulan yakni program pelatihan wirausaha baru. Setiap tahunnya, kata Iing, sedikitnya 4.700 warga berusia produktif terserap melalui program ini.
Program ketiga Disnakertrans KBB untuk menekan angka pengangguran yang mendapat apresiasi ADB adalah program pemagangan di dalam dan luar negeri terutama di Jepang, Korea dan Hongkong.
“Program keempat yang dimiliki Disnakertrans KBB untuk menekan angka pengangguran adalah program penyaluran tenaga kerja Indonesia (TKI) ke sejumlah negara di Asia. Namun Disnakertrans KBB menjamin, hanya TKI legal yang akan dikirim dan disalurkan ke luar negeri,” kata dia.
Untuk merekrut pekerja sendiri kata dia, secara bertahap dari ADB dengan total semua terdapat 400. Tahap pertama 100 dengan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang ada di dalam perusahaan tersebut.
“Rencananya minimal 400 orang. Tapi tahap awal 100 orang dulu. Kami berharap ADB dapat memberikan bantuan konkret berupa hibah pendanaan atau melalui program untuk Bandung Barat,” imbuh Iing.
Iing menargetkan angka pengangguran di KBB ada di bawah rata-rata nasional dan Jawa Barat. Angka pengangguran di Bandung Barat ditargetkan hanya 4,8 persen dalam empat tahun ke depan.
Dengan adanya program-program tersebut, Iing berharap angka pengangguran di KBB terus menurun. Selama tahun 2019 ini, kata Iing, berdasarkan angka Badan Pusat Statistik (BPS) dan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) angka pengangguran di KBB menurun drastis dari 8,50 persen menjadi hanya tersisa 7 persen.
“Doa restunya mudah-mudahan pengangguran di Bandung Barat terus menurun dengan berbagai macam cara. Jadi tidak memakai APBD saja ke depan, karena kita pun sedang berupaya ke APBN,” pungkasnya.