Ngamprah,BBPOS – Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna geram dituding tidak bisa mengcover kebutuhan pokok (Penyediaan makanan) bagi warga RT 01 RW 03 Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, yang melaksanakan karantina mikro selama 14 hari kedepan.
“Sebelumnya sudah rapat, bahwa semua akan ditanggulangi provinsi Jabar. Yang janjiinnya Pak Dedi dia sebagai Satgas Gugus Tugas Sekertaris yang ada di Provinsi, kabag pemerintahan provinsi. Ternyata kemarin tidak begitu. Padahal kami juga siap sebetulnya,” katanya. Jumat (05/06/2020).
Seperti diketahui sebelumnya, sebanyak 735 warga Desa Tanimulya yang terdampak. Sebelumnya dijanjikan akan diberikan bantuan berupa makan 1 hari 3 kali. Namun, realnya ternyata hanya 235 warga yang mendapat jatah tersebut itupun 1 kali makan.
Sehingga pihak Desa Tanimulya pun berinisiatif menggalang dana untuk menutup kekurangan kebutuhan pokok bagi masyarakat terdampak COVID-19.
“Kita bisa menanggulangi untuk makan 3 kali juga bisa. Kita masih mampu. Kalaupun tidak memakai APBD, saya juga masih bisa. Semua kepala daerah fokus dalam penanggulangan COVID-19, tetapi barangkali dalam konteks seperti ini jangan menjanjikan,” kata dia.
Umbara menyebut, Pemkab Bandung Barat masih mampu mengcover warganya di Tanimulya. Tanpa harus mengandalkan alokasi dana dari Pemprov Jabar.
“Kita siap kok anggaran kita ada. Tapi kita juga menghargai Provinsi. Tapi Provinisi juga jangan janji kalau memang anggarannya belum ada. Muka saya sebagai Bupati juga ditampar. Sepertinya kita tidak mampu menanggulangi yang kaya gini,” sambung Umbara.
Ia menegaskan, kepentingan makan warga Tanimulya harus menjadi prioritas utama. Terlebih program karantina mikro ingin berjalan efektif.
“Anggaran sebesar 224 milyar ini kemana. tapi gak mampu menanggulangi satu RW atau 735 orang tidak bisa. Kesan itu yang kami tidak mau. Karena kami fokus benar. Saya sebagai ketua gugus tugas tidak pernah berhenti untuk menghentikan COVID-19 di KBB,” pungkasnya.