Ngamprah, BBPOS – Momentum Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-28, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) memfokuskan pada upaya pencegahan stunting.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Eriska Hendrayana di Ngamprah, Selasa (29/6/2021).
Menurutnya, saat ini angka prevalensi stunting KBB berada di bawah pemerintah pusat yaitu 11,5 persen, sementara angka pravalensi di pemerintah pusat 14 persen.
“Stunting adalah kondisi yang ditandai ketika panjang atau tinggi badan anak kurang jika dibandingkan dengan umurnya. Karena itu upaya pencegahan tetap dilakukan oleh kita,” ujarnya.
Ia menambahkan, dalam upaya melakukan pencegahan stunting, pihaknya memberikan pemahaman Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) pada masyarakat.
“Sesuai dengan momentum kita fokus stunting.Kita memberikan KIE pada pada masyarakat tentang bagaimana upaya mencegah stunting,” katanya.
KIE tersebut lajut Eriska, diberikan kepada masyarakat untuk mencegah usia pernikahan dini. Lalu asupan nutrisi bagi ibu hamil dan memberikan informasi terkait 1.000 hari pertama kehidupan.
KIE yang disampaikan pada masyarakat melalui kelompok bina keluarga balita. Khususnya pada keluarga yang mempunyai anak di bawah dua tahun.
“Peringatan Harganas kali inipun, DP2KBP3A KBB ikut mensukseskan Provinsi Jawa Barat (Jabar) untuk melakukan program sejuta akseptor Keluarga Berencana (KB). Alhamdulillah, KBB berada di urutan keempat se-Jabar dalam program itu,” ungkapnya.
Pada program sejuta akseptor yang digulirkan BKKBN tersebut, KBB sukses melebihi target. Akseptor di KBB dalam program ini, dari 5.501 perkiraan permintaan masyarakat (PPM), bisa terealisasi sebanyak 7.946 capaian bersih atau 146 %.
Posisi teratas dalam capaian akseptor program sejuta akseptor ini, dari Kabupaten Banjar dengan 181%, Depok 150% dan urutan ketiga Kabupaten Purwakarta 148%.
“Capaian KBB peringkat, kita patut syukuri karena ini merupakan kerja bareng semua stakeholder, termasuk lini lapangan yang menjadi ukung tombak Banggakencana,” pungkasnya.