Padalarang, BBPOS – Warga mengeluhkan kondisi Jalan Raya 3 Kecamatan rusak cukup parah, tepatnya di Cililin, Sindangkerta dan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Salah seorang warga Galih Rahayu (30) mengatakan, tidak sedikit pengendara roda dua kerap terjatuh saat melintas. Terlebih jalan tersebut dua tahun terakhir tidak pernah mengalami perbaikan ataupun pemeliharaan dari pemerintah daerah (Pemda).
“Selama itu belum ada perbaikan, kemarin-kemarin saja banyak pengendara motor jatuh akibat tidak tahu medan jalan yang bolong-bolong dan tertutup air,” ujar Galih kepada BBPOS, Minggu (7/2/2021).
Menurut dia perbaikan beberapa waktu lalu hanya sebatas menggunakan pasir dan batu, itupun swadaya dari masyarakat sekitar.
Kondisi tersebut membuat ia dan warga lainnya mengeluh karena sejak lama tidak bisa menikmati kondisi jalan yang baik.
“Sekarang tambah hancur, jalan kaya gini cocoknya untuk offroad kang,” ungkap dia.
Ia menambahkan, warga yang melintas pun harus bergelut dengan debu di musim kemarau dan lumpur di musim hujan saat melewati ruas jalan tersebut.
Selain itu, kata Galih, di ruas jalan tersebut pun tidak ada saluran drainase. Hal itu membuat air hujan dari badan jalan, tak jarang mengalir ke rumah warga di pinggirannya.
“Kalau hujan deras sedikit saja, air dari jalan meleber ke pinggiran. Terutama itu jalan yang berlubang tertutupi air. Saya berharap pemerintah segera menanggapi keluhan kami yang ingin menikmati jalan bagus dan tidak ingin kebanjiran,” kata Galih.
Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD KBB, Dadan Sapardan mengatakan, pihaknya sudah mengecek langsung kerusakan yang terjadi di ruas jalan selatan KBB. Ruas jalan itu direncanakan akan diperbaiki menggunakan anggaran dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
“Panjang kerusakan jalan yang harus diperbaiki sekitar 72 kilometer. Ruas jalan itu dari mulai Kecamatan Cihampelas sampai Kecamatan Gununghalu,” ungkap Dadan saat dihubungi.
Dari hasil pengecekan langsung, Dadan mengungkapkan, akibat kerusakan jalan itu tidak sedikit pengendara yang mengalami kecelakaan. Kerusakan pun beragam, dari terkelupasnya aspal sampai jalan yang membentuk kubangan air cukup dalam sisa hujan.
“Dari laporan warga memang betul hampir setiap hari ada yang kecelakaan akibat jalan rusak sepanjang jalur itu. Kerusakannya memang cukup beragam,” papar Dadan.
Pemerintah daerah KBB sebelumnya merencanakan ruas jalan selatan KBB bakal diperbaiki menggunakan anggaran dari PT SMI sebesar Rp285 miliar. Namun demikian anggaran itu tak kunjung cair sehingga jalan di selatan KBB pun dibiarkan rusak.
“Gak perlu nunggu PT SMI. Kalau anggaran dari PT SMI belum bisa, sebenarnya pemerintah bisa mengalokasikan dari anggaran pemeliharaan jalan. Itu kan bisa dialokasikan dulu untuk meminimalisir terjadi kecelakaan-kecelakaan yang terjadi di ruas jalan tersebut,” kata Dadan.
Terpisah, Kepala Bidang Jalan dan Jembatan, Dinas PUPR KBB Aan Sopiyan mengatakan, saat ini Pemda KBB masih menunggu pencairan anggaran dari PT SMI. Menurutnya, Pemda masih harus memenuhi beberapa berkas untuk verifikasi.
“Jadi ada beberapa dokumen yang belum lengkap. Kita kurang Surat Pemenuhan Persyaratan Efektif. Kalau itu sudah terpenuhi baru ada. Insya Allah dalam waktu dekat ini bisa mulai perbaikan,” kata Aan.