Batujajar, BBPOS,- Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih berada pada peringkat rendah dalam kemampuan membaca. Oleh karenanya, perlu adanya gerakan budaya literasi, yakni sebuah kemampuan membaca dan menulis.
Hal itu diutarakan oleh Penasehat Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) KBB Wildan Awaludin di Batujajar, Senin (12/9/2022).
Menurutnya, literasi perlu digaungkan menjadi gerakan positif. Oleh karena itu, pihaknya mengajak masyarakat dan instansi terkait untuk membumikan gerakan budaya literasi tersebut.
“Membudayakan literasi itu adalah tugas kita semua, berbicaranya sederhana, memikirkannya harus sama-sama,” ungkap Wildan, saat di temui di Cibungur, RT 01 RW 10, Desa Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar.
Ia menjelaskan, gerakan budaya literasi di KBB berjalan begitu masif sebelum terjadinya pandemi COVID-19. Kendati demikian, saat pandemi berlangsung dan menghambat ke semua lini, semua kegiatan dialihkan dari konvensional ke digital.
Termasuk, sambung dia, kegiatan menebarkan semangat membaca buku ke warga masyarakat.
“Pasca pandemi ini kita harus bangkit kembali. Sebab, dari yang biasa kumpul dan berdiskusi buku, semua dialihkan ke ruang digital pada saat pandemi,” jelasnya.
Selain itu, lanjut dia, saat pandemi banyak informasi-informasi yang tidak benar bertebaran di kalangan masyarakat. Makanya, saat ini pihaknya mengenalkan literasi digital ke institusi pendidikan di KBB dengan harapan informasi yang tersebar lebih jernih dan tersaring.
“Kita saat ini menebarkan semangat literasi digital ke sekolah-sekolah yang ada di KBB, seperti mensosialisasikan konten-konten yang baik di sosial media, melatih para konten creator,” ujarnya.
Ia mengaku, pihaknya terus menebarkan semangat membaca dengan cara membagikan buku-buku ke simpul-simpul taman baca masyarakat yang ada di KBB.
“Bahkan menerbitkan buku bersama para penulis yang ada di KBB,” ujarnya.
Sementara itu, penulis sekaligus penyair, Eriandi Budiman menjelaskan, banyak tenaga pendidik di KBB yang menyampaikan ilmunya tidak hanya di kelas. Bahkan, para guru di KBB sudah mulai menulis dan menerbitkan buku.
“Gerakan budaya literasi ini memang perlu berkolaborasi bersama-sama, antara instansi terkait dengan penulis, penggiat literasi, dan para guru,” jelasnya.
Ia mengaku, dirinya pun saat ini sedang menulis biografi tokoh penggiat literasi di Kabupaten Bandung Barat.
“Setiap tahun kita selalu menerbitkan buku, dan saat ini akan sedang menulis biografi aktivis literasi di Bandung Barat,” pungkasnya.***