Ngamprah, BBPOS,- Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Ricky Riyadi mengklaim harga kebutuhan pokok serta harga pangan stabil meski harga bahan bakar minyak (BBM) naik.
Kendati demikian, pihaknya pun memastikan Disperindag KBB terus memantau harga di delapan pasar tradisional yang berpotensi terjadi gejolak di kemudian hari.
“Hasil pemantauan di lapangan, harga kebutuhan bahan pangan hingga saat ini masih relatif stabil. Terkecuali, harga daging ayam potong dan telur ayam yang sudah naik lebih dulu, sebelum BBM naik. Itupun dipengaruhi persoalan distribusi secara nasional,” ujar Ricky kepda wartawan, Rabu(14/9/2022).
Ia menilai, kenaikan harga BBM biasanya diikuti dengan naiknya harga bahan pokok masyarakat. Oleh karenanya, pihaknya berharap pemerintah pusat dan pemerintah provinsi bersama-sama bisa mengendalikan harga sembako di pasaran.
“Tidak terkendalinya harga bahan pangan biasanya dipengaruhi kekurangan stok dilapangan. Jadi permintaan banyak, stoknya sedikit sehingga ada kenaikan harga,” ujarnya.
Menyikapi hal itu, terang dia, pihaknya akan terus melakukan pemantauan harga dan pengecekan ketersedian stok barang. Apabila stok aman, maka harapannya harga juga bisa terkendali.
“Mudah-mudahan kenaikan harga di pasar tradisional ataupun di lapangan, seandainya naik juga naiknya logis, hanya sedikit,” terangnya.
Berdasarkan hasil pantauan di delapan pasar tradisional seperti Pasar Cisarua, Panorama Lembang, Pasar Tagog Padalarang, Pasar Curug Agung, Pasar Batujajar, Pasar Cililin, Pasar Sindangkerta dan Pasar Cipeundeuy, harga sembako masih stabil.
“Paling untuk harga di delapan pasar itu hanya selisih antara Rp100 atau Rp200 saja. Termasuk ayam dan telur hampir sama harganya,” pungkasnya.