Ngamprah, BBPOS – Bandung Barat sebagai salah satu kawasan yang dilalui oleh pemancing, menjadi salah satu potensi ekonomi bagi sebagian masyarakat.
Betapa tidak, para pemancing yang hendak menuju spot pemancingan seperti Cirata, Saguling, dan Jatiluhur sudah dipastikan melintasi Jalan Raya Padalarang.
Tidak sulit rasanya, sepanjang jalur Jalan Raya Padalarang menemui toko alat pancing yang menyediakan umpan berupa cacing dan lukut (lumut) bahkan di bahu jalan berjejer para pedagang umpan alami tersebut.
Salah satunya Lutfi Hamid (28), warga asal Desa Margajaya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat ini, mengaku membudidayakan Lukut bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Menurutnya, bisnis yang ia geluti sejak 2 tahun lalu tersebut, cukup dibilang tidak rumit dan tidak terlalu banyak menelan biaya.
“Budidaya lumut bisa kita mulai dari ketersediaan air. Itu akan bagus apabila air yang digunakan berasal dari sumber air yang mengalir dan kemudian siapkan kolam. Kolamnya sama seperti kolam ikan,” katanya kepada BBPOS di kolam budidaya lukut, beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan, untuk menghasilkan kualitas lukut yang baik, dirinya secara rutin memberikan pupuk untuk rumput.
“Lukut yang siap panen tidak diambil semua, lalu dikasih pupuk lagi,” tambahnya.
Pria yang mempunyai hobi memancing tersebut mengatakan, setiap panen dalam empat hari sekali bisa menghasilkan 3-6 kilogram dengan harga yang lumayan yakni Rp 50.000 perkilogram.
Namun demikian, jika musim penghujan tiba, lukut akan sulit dijumpai. Pasalnya, lukut akan sulit berkembang jika musim penghujan tiba.
“Alhamdulillah bisa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” pungkasnya. (Wit)