NGAMPRAH, BBPOS- Laskar Merah Putih Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyikapi konflik penentuan Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat dengan bijak.
Komunitas ini memilih mengambil sikap netral dengan alasan untuk kondusifitas di Bandung Barat.
“Bagi Laskar Merah Putih, siapapun yang jadi Pj, nggak masalah. Karena itu merupakan otoritas Mendagri,” jelas Ketua Laskar Merah Putih Bandung Barat, Piece Riva’i saat dihubungi, Selasa (12/9/2023).
Walaupun demikian, dia menghargai sikap mereka serta tak antipati terhadap pihak pro dan kontra. Pihaknya, siap mendukung program Pj, untuk pembangunan daerah yang berkelanjutan.
“Siapapun yang di-SK (Surat Keputusan)-kan, yang penting bisa membawa perubahan dan kebaikan terhadap pemerintahan dan masyarakat KBB,” jelasnya.
Dia menyakini, untuk menentukan Pj Bupati Bandung Barat itu, Mendagri tidak asal-asalan. Akan tetapi, berdasarkan yang cukup matang dengan mengkaji sagala sesuatunya.
Pesan moral yang diharapkan Laskar Merah Putih untuk Pj Bupati Bandung Barat ini, ucap Piece, sama halnya dengan yang bersikap pro dan kontra.
“Kita ingin Pj nanti, konseptual, memiliki visi untuk memajukan Bandung Barat dan bersikap netral untuk Pemilu nanti,” imbuhnya.
Diketahui, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) KBB, mengusulkan tiga nama untuk Pj Bupati Bandung Barat untuk mengisi kekosongan jabatan bupati.
Ketiga nama itu adalah, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar Wahyu Wijaya, Kepala Dinas Sosial Jabar dr. Dodo Suhendar dan Sekda KBB Ade Zakir Hasim.
Disela-sela penentuan Pj Bupati Bandung Barat tersebut, ada diantaranya komunitas yang menolak mentah-mentah non ajuan DPRD Bandung Barat itu***