NGAMPRAH, BBPOS – Sebanyak 44 desa di Kabupaten Bandung Barat (KBB) belum terjangkau jaringan internet atau blank spot.
Demikian diungkapkan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) KBB Adie Saputro kepada wartawan, Jumat (5/8/2022).
Menurutnya, dalam menghadapi Pemilu 2024 mendatang, jaringan internet yang stabil sangat diperlukan terlebih di wilayah yang masuk dalam kategori blank spot. Pasalnya, pada hari H perhitungan, seluruh KPPS akan melaporkan hasil pemungutan kepada website KPU.
“Langkah ini sangat membutuhkan dukungan jaringan internet. Ini bisa mempermudah perhitungan cepat atau Real Count. Karena itu kami sudah koordinasikan dengan dinas komunikasi informasi dan statistik (Diskominfo) untuk segera membangun infrastruktur internet,” ujar Adie kepada wartawan, Jumat (5/8/2022).
Ketersediaan internet jelang tahapan Pemilu serentak pada 2024 nanti kata Adie, sangat diperlukan untuk menunjang pelaksanaan Pemilu. Salah satunya pada tahapan pemuktahiran data pemilih dan rekapitulasi online melalui aplikasi Sirekap atau Sistem Informasi Rekapitulasi.
“Alhamdulillah direspons dan memang akan dibuat infrastrukturnya secara berproses. Karena KPU akan sangat terpaku kepada akses internet,” kata Adie.
“Dalam tahapan, kami memakai pemutakhiran data pemilih melalui aplikasi, kami juga akan melakukan aplikasi perhitungan melalui Sirekap atau Sistem Informasi Rekapitulasi,” sambungnya.
Ia menambahkan, 44 desa blank spot tersebut rata-rata berada di pedalaman dan jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Bandung Barat. Ia berharap pembuatan infrastruktur fiber optic itu bisa selesai maksimal 2023.
“Pembangunan infrastruktur di desa-desa ini salah satunya pemasaran jaringan fiber optik secara bertahap. Mudah-mudahan 2023 nanti segera selesai,” pungkasnya.