Ngamprah, BBPOS –Sumber energi konvensional yang minim membuat para pelaku kreatif berpikir menciptakan produk yang hemat energi dan ramah lingkungan. Oleh karena itu, Karang Taruna Kabupaten Bandung Barat, mengembangkan teknologi lampu rumah tangga.
Untuk itu, melalui pemuda asal Kecamatan Parongpong, Bandung Barat hadir membantu memberikan bimbingan pembuatan produk-produk hemat energi. Dengan membentuk suatu wadah bagi para pemuda di Bandung Barat untuk membuat suatu produk yang ramah lingkungan.
Hari ini, pemuda di Bandung Barat yang terdiri dari 3 Kecamatan Yakni, Cipatat, Cikalong dan Cipendeuy melakukan pelatihan produk hemat energi dan ramah lingkungan. Salah satunya yaitu membuat Lampu Limar (Listrik Mandiri Rakyat).
Ketua Karang Taruna KBB, Ujang Rohmat mengatakan, lampu limar merupakan hasil dari anak Bandung Barat dan di butuhkan oleh seluruh wilayah di KBB yang belum tersentuh listrik.
“Dalam rangka mendukung Bandung Barat Caang, bupati sudah mencanangkan kalo Bandung Barat itu harus caang, tidak boleh ada rumah yang tidak teraliri dengan lampu atau listrik oleh krena itu kita mencoba berinisiatip melatih anak-anak muda untuk melakukan pembuatan lampu yang lebih efisien,” ujar Ujang di Gedung Karang Taruna, Bandung Barat, Selasa (25/02/2020).
Rencananya, lampu limar akan di berdayakan ke wilayah pelosok Bandung Barat yang belum mendapatkan listrik. Sebab, menurut data yang ia peroleh di Bandung Barat kurang lebih 100 ribu rumah belum teraliri aliran listrik.
“Karena ternyata data yang kita terima itu hampir lebih 100 ribu rumah di Bandung Barat yang belum terterangi lampu,” kata dia.
Selain lebih murah, lanjut dia, Lampu tersebut hanya menggunakan dua aspek. Pertama menggunakan tenaga surya dan yang kedua menggunakan aki.
Perbandingannya kata dia, daya tahan Limar bisa sampai 10 tahun dan bisa di daur ulang, ini hanya cukup menjaga aki yang hanya tinggal di cas. Perbandingannya bila dihitung menggunakan listrik biasa selama 1 bulan dapat mencapai 100 sampai 300 ribu.
“Mungkin hanya ngecas aki 10 ribu dan kapasitas aki itu sampai 3 minggu.
Dan tentu lebih murah,” terang Ujro sapaannya.
Kedepannya dia berharap ingin anak-anak muda Bandung Barat dapat menjadikan lampu limar tersebut wirausaha baru dalam kontek mendukung program pemerintah.
“Saya ingin pemerintah bisa mendukung program ini dan memanfaatkan prodak ini. Selain dari ini tentu program ini dapat menyerap tenaga kerja,” pungkasnya.