NGAMPRAH, BBPOS,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat resmi membatalkan rencana pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Kampung Cikupa, Kecamatan Ngamprah.
Pembatalan proyek TPST itu akibat tidak mendapatkannya dukungan dari warga RT 1 RW 15. Bahkan reaksi keras ditunjukan oleh masyarakat dengan membuat spanduk penolakan.
Kepala Bidang Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup Bandung Barat, Didit Lidia menyebutkan proyek TPST itu bagian dari program Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities ( ISWMP). Program ini dibentuk sebagai peningkatan pengelolaan sampah di kota metropolitan serta skala regional, dan DAS Citarum.
“Kabupaten Bandung barat selama ini belum punya tempat pembuangan sampah terpadu, sehingga tadinya proyek tersebut digadang menjadi tempat pertama yang kita miliki. Namun sekarang kita batalkan karena adanya penolakan warga,” katanya, Kamis, (23/2/2023).
Ia menyebutkan, adanya penolakan dari warga itu sebab proyek tersebut kurang dipahami oleh masyarakat, mengenai perbedaan TPST dan TPA.
Menurutnya, warga mengira bahwa proyek itu merupakan tempat pembuangan akhir seperti TPAS Sarimukti yang akan berdampak negatif kepada lingkungan. Justru, TPST adalah solusi dari masalah itu.
“Bayangan TPST di masyarakat Cikupa disamakan dengan TPA Sarimukti yakni kumuh dan bau, berdampak terhadap polusi udara dan air. Padahal ini jelas konsep berbeda. TPST ini tempat pengelolaan sampah terpadu. Artinya sampah ini tidak akan menimbulkan dampak negatif seperti TPA,” tuturnya
Untuk melanjutkan proyek itu, Didit menyebutkan, saat ini pihaknya telah melakukan pembahasan memindahkan proyek itu ke lahan Kawasan TPAS Sarimukti. Hal itu dilakukan dengan landasan oleh penerimaan masyarakat kawasan tersebut, yang telah terbuka kepada pengelolaan sampah.
“Kita sudah rencanakan pemindahan proyek tersebut ke Kawasan Sarimukti, sekarang sudah masuk perencanaan dan sudah dibahas. Semoga segera terwujud proyeknya disana,” terang Didit.
Lebih lanjut ia menyebutkan, nantinya ISWMP akan merencanakan menggunakan konsep one day one service intim pengelolaan sampah. Hal itu menyebabkan tidak akan ada sampah tersisa keesokan harinya karena diolah pada hari yang sama.
“Semoga segera terlaksana sehingga proyek tersebut, bisa memberikan dampak positif terhadap pengelolaan sampah,” tandasnya.