Ngamprah, BBPOS- Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) membentuk Masyarakat Sadar Kebakaran (Masdakar), sebagai upaya pencegahan dini terjadinya kebakaran di wilayah tersebut. Sebagai gebrakan awal, pembentukan Masdakar yang diinsiasi oleh Dinas Satuan Polisi Pamong Pradja (Satpol PP0 dan Pemadam Kebakaran (Damkar) KBB tersebut, tiga desa dari tiga kecamatan masing-masing menjadi percontohannya.
Tiga desa Masdakar tersebut Desa Puteran Kecamatan Cikalongwetan, Desa Giriasih Kecamatan Batujajar dan Desa Padaasih Kecamatan Cisarua.
“Tiga desa ini, kita jadikan pilot project-nya. Ke depan, kita harapkan Masdakar bisa terbentuk di semua desa,” ucap Kepala Satpol PP dan Damkar KBB Rini Sartika, pekan lalu di Ngamprah.
Anggota Masdakar yang dibentuk antara September-Oktober tahun 2018 tersebut, kata Rini terdiri dari 20 orang. Mereka berasal dari relawan warga setempat, yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungannya.
Pihaknya memberikan pelatihan pada anggota Masdakar tersebut tentang keterampilan tanggap darurat kebakaran, cara-cara berkoordinasi saat terjadi kebakaran dan evakuasi apabila terdapat korban dalam peristiwa tersebut. Mereka inilah yang nantinya diharapkan bisa membantu tenaga Damkar di KBB yang jumlahnya masih terbatas.
Diakui Rini jika petugas Damkar yang berada di bawah naungannya, masih relative terbatas. Saat ini, KBB hanya memiliki 76 orang personil Damkar yang harus melayani 165 desa yang jaraknya cukup berjauhan tersebut. Idealnya, untuk luas wilayah tersebut harus memiliki petugas Damkar sebanyak 300 orang.
Mereka-mereka inilah relawan Masdakar kata Rini diharapkan bisa membantu melakukan tindakan-tindakan tanggap darurat, ketika terjadinya kebakaran. Meskipun, tanggap darurat mereka belum bisa maksimal seperti petugas Damkar KBB yang ditunjang dengan fasilitas Damkar. “Paling tidak, mereka bisa tahu garis koordinasinya harus dengan siapa ketika terjadi kebakaran,” ucapnya.
Untuk urusan keterbatasan sarana atau fasilitas menanggulangi kebakaran, diakui Rini, Pemkab Bandung Barat masih mengalami keterbatasan. Oleh karena itu, ia mengajak pihak swastapun bisa bekerjasama dalam membantu persoalan tersebut.
Hal itulah yang menjadi salah satu alasan Rini, ketika pembentukan Masdakar di tiga desa tersebut pihaknya mengundang pihak swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Ia berharap peranan swasta bisa mengatasi persoalan yang dihadapi Pemkab Bandung Barat dalam mencegah dan menindaklanjuti peristiwa kebakaran. “Alhamdulillah dan ucapan terima kasih pada BPWC (Badan Pengelola Waduk Cirata) yang sudah memberikan bantuan kepada Desa Puteran untuk alat pemadam ringan dan dana kerjasama dalam penanggulangan apabila terjadi kebakaran,” terangnya. (Hen)