NGAMPRAH, BBPOS– Pemerintah Daerah (Pemda) Bandung Barat menggelar acara Rembuk Stunting sebagai upaya pencegahan dan penurunan tengkes di Bandung Barat, pada Kamis (12/10/23).
Pada kesempatan tersebut, Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat, Arsan Latif memberikan pertanyaan-pertanyaan terharap para kepala puskesmas dan para camat seputar stunting.
Sebanyak 32 Kepala Puskesmas dan 13 dari 16 camat se-KBB yang hadir pada acara tersebut, Penjabat Bupati Bandung Barat Arsan Latif mempertanyakan persoalan stunting hingga ke akar-akarnya.
Di antaranya, Arsan menanyakan jumlah data ril r angka stunting, berikut data bayi yang ada di daerah masing-masing. Bukan data hasil validasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes).
“Masalah stunting ini adalah masalah yang serius. Makanya saya selaku Pj berkewajiban untuk melakukan penekanan-penekanan termasuk data-data serta intervensi apa yang dilakukan,” kata Arsan kepada wartawan.
Pentingnya intervensi secara serius tentang program penanganan stunting tersebut kata Arsan, karena menyangkut persiapan masa depan anak sebagai generasi tangguh.
Pemerintah Daerah (Pemda) Bandung Barat berkewajiban untuk melakukan intervensi lebih spesifik sebagai implementasi dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 72 tahun 2021 tentang dan intruksi Presiden RI Joko Widodo.
Langkah yang dilakukan agar intervensi Pemda Bandung Barat lebih spesifik dengan memperoleh data riil. Sekaligus sebagai bahan buatnya selaku Pj untuk melakukan intervensi terhadap pencegahan dan penanganan tengkes atau stunting***