KABUPATEN BANDUNG,BBPOS— Terjadi tabrakan antara Kereta Api Turangga dan Kereta Comuterline Bandung Raya, pada Jumat (5/1/24).
PT.KAI telah berkoordinasi dengan sejumlah instansi dan menggandeng tim dari KNKT, TNI/Polri, Basarnas, DJKA Kemenhub.
Hal tersebut sebagai wujud keseriusan KAI dalam menemukan sumber penyebab kecelakaan, hingga dapat segera dievaluasi untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan serupa di kemudian hari.
EVP of Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan, manajemen KAI sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan dan meminimalisir potensi terjadinya kecelakaan kereta api. Diantaranya, dengan melakukan peningkatan sistem komunikasi, perjalanan kereta dan berbagai hal teknis lainnya.
“KAI sangat serius dalam memberikan layanan perjalanan kereta yang aman, nyaman dan tepat waktu bagi penumpang. Kami menerapkan zero tollerance terhadap kecelakaan dengan mengutamakan keselamatan dan keamanan perjalanan kereta. Kami berkomitmen segera menyelesaikan kejadian ini, sehingga perjalanan kereta api dapat berangsur pulih dan kembali normal,” jelas Agus.
Agus juga menyebut, tim KAI sedang melakukan proses evakuasi kedua rangkaian kereta api, dan diperkirakan dalam tempo beberapa jam, rangkaian kereta dapat ditarik ke stasiun terdekat. Setelah tersebut, tim teknis akan memeriksa kondisi kelaikan rel di lokasi kecelakaan. Diharapkan, dalam waktu tidak lama, jalur rel tersebut dapat kembali dioperasikan.
Berdasarkan data PT KAI, data terkahir jumlah penumpang KA Turangga sebanyak 287 orang dan KA Commuterline sebanyak 191 penumpang, tidak ada yang menjadi korban meninggal. Sekira 33 penumpang mengalami luka ringan dan telah dibawa ke Rumah Sakit terdekat, untuk mendapat perawatan dan saat ini sebagian sudah kembali ke rumahnya masing-masing.
” Untuk korban meninggal berjumlah 4 orang, seluruhnya adalah petugas KAI, yang terdiri dari: Masinis, Asisten Masinis, Pramugara dan Security,” jelasnya
Dia juga menyebut, untuk mengatasi perjalanan sejumlah rangkaian KA lainnya yang akan melintas di jalur tersebut, KAI tengah melakukan upaya rekayasa pola operasi berupa jalan memutar dan pengalihan menggunakan angkutan lain.