NGAMPRAH, BBPOS— Badan Narkotika Nasional Kabupaten Bandung Barat (BNNK) telah capaian berbagai program kegiatan sepanjang dua tahun terakhir yaitu tahun 2022 dan tahun 2023 terealisasi hingga 100 persen.
Walaupun begitu, program strategis untuk memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika serta prekursor narkotika, BNNK Bandung Barat masih dihadapkan dengan berbagai kendala.
Kepala BNNK Bandung Barat, M. Julian mengatakan persoalan terbatasnya personel dan minimnya dukungan anggaran, menjadi kendala tersendiri bagi BNNK Bandung Barat.
“Alhamdulillah, pada akhirnya kita bisa menyelesaikan berbagai program berkat kerja sama yang baik dengan semua komponen masyarakat. Selama dua tahun terakhir, program-program kita rata-rata tercapai 100 persen,” jelas Julian saat jumpa pers di Kantor BNNK Bandung Barat, Rabu (27/12).
Sampai saat ini, personel BNNK Bandung Barat hanya terdiri dari 28 orang dengan wilayah garapan 16 kecamatan meliputi 165 desa se-Bandung Barat.
Sementara, secara umum persoalan yang dihadapi negeri ini, adalah permasalahan yang cukup serius yakni darurat narkotika.
Begitu juga di wilayah KBB, masalah peredaran gelap narkotika menjadi persoalan yang tidak bisa diabaikan. Oleh karena itu, BNNK Bandung Barat berupaya keras dengan bantuan semua stakeholder untuk memerangi peredaran gelap narkotika serta prekursor narkotika
Julian juga menyebut, hal itu sebagai upaya pihaknya menyelamatkan generasi penerus bangsa yang tangguh dan berkarakter menuju Indonesia maju.
“Kita berharap semua kalangan untuk ikut andil dan mengambil peran dalam menyelesaikan permasalahan narkotika ini,”jelasnya.
Salah satu program BNN yang digulirkan di KBB dan mendapat respon positif dari masyarakat adalah Program Desa Bersih Narkotika atau Desa Bersinar.
Julian juga mengatakan, dari 165 desa sudah terbentuk 33 Desa Bersinar yang menjadi program BNN pusat tersebut.
Harapannya seluruh desa di wilayah Bandung Barat, bisa membentuk Desa Bersinar. Akan tetapi, terkendala dengan dukungan anggaran.
Julian mengatakan, BNN pusat dalam setahun hanya memberikan pembentukan 2 Desa Bersinar. Bisa mencapai jumlah 33 Desa Bersinar karena tahun-tahun sebelumnya BNNK Bandung Barat memperoleh dana hibah dari Pemda Bandung Barat.
“Saat masih mendapat bantuan hibah, kita bisa membentuk 5 sampai 7 Bersinar. Kalau sekarang kita arahkan desa bisa mandiri, agar membentuk Desa Bersinar,” jelasnya.
Salah satu di antaranya Desa Cimareme Kecamatan Padalarang, yang berhasil membentuk Desa Bersinar secara mandiri.
Secara umum, nampaknya desa-desa tersebut merespon untuk membentuk Desa Bersinar tersebut. Pihaknya tinggal memberikan arahan, karena rata-rata pemerintahan desa masih khawatir tersangkut persoalan di kemudian hari jika menganggarkan pembentukan Desa Bersinar tersebut.
“Tapi kita sudah berkoodinasi dengan Balitbangda dan DPMD untuk pembentukan secara mandiri Desa Bersinar ini,” jelas Julian.
Sementara, selain program Desa Bersinar pihaknya telah berhasil melaksanakan program lainnya di bawah binaan seksi-seksi BNNK Bandung Barat.
Seperti diketahui, di BNNK Bandung Barat terdapat Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M), Seksi Rehabilitasi dan Seksi Pemberantasan.
Berdasarkan catatan BNNK Bandung Barat, program kegiatan yang berada di ketiga seksi tersebut mampu mencapai target hingga 100 persen, bahkan ada diantaranya yang melebihi target.****
***