NGAMPRAH, BBPOS – Rapat pleno pengumuman struktur pengurus baru DPD Partai Nasdem Kabupaten Bandung Barat (KBB) sempat diwarnai kericuhan.
Dalam kegiatan yang berlangsung pada Rabu 29 September 2021, sempat diwarnai aksi saling dorong dan lempar kursi.
Kejadian itu berawal ketika salah seorang peserta pleno meminta pimpinan sidang membacakan isi surat keputusan (SK) dari DPP terkait nama-nama pengurus DPD KBB yang bocor di jagat media sosial.
Namun permintaan penanya tersebut dibalas oleh peserta lainnya agar tidak ada instruksi sebelum pimpinan sidang selesai.
“Jangan interupsi, anda tidak punya kepentingan,” papar salah seorang peserta sidang.
Hal tersebut memantik cekcok antar peserta hingga berujung aksi saling dorong dan lempar kursi. Selanjutnya perserta lain berhasil menengahi dan menenangkan dua pihak yang bersitegang.
“Tolong tenang, mari selesai di forum,” kata salah satu perserta di tengah kericuhan massa berusaha menenangkan.
Akhirnya perselisihan bisa diredam. Tak terjadi baku hantam atau korban luka dalam kejadian itu.
Ketua DPD Nasdem terpilih, Ade Sudrajat mengatakan kejadian itu hanya salah persepsi terkait penyampaian info SK dari DPP terkait kepengurusan baru. Menurutnya, meski dikeluarkan tanggal 19 Agustus 2021, pihaknya baru menerima SK itu, Sabtu 25 September 2021.
“Hanya miss komunikasi soal penyampaian informasi. Beberapa kader minta info tersebut diberikan jauh-jauh hari. Tapi kita kan baru terima Sabtu 25 September 2021,” ungkap Ade.
Sementara itu, Ketua Dewan Pakar DPD KBB, Dede Sopian mengatakan turunnya SK pengurus baru dari DPP tidak akan serta merta langsung dari atas. Perlu usulan nama karena yang mengetahui kondisi di daerah adalah DPD itu sendiri.
“Mestinya penyusunan pengurus baru itu dikomunikasikan dulu dengan kader lain terutama pengurus lama. Walaupun kebijakan itu ada di DPP tapi langkah itu wajib dilakukan karena yang mengetahui kondisi daerah adalah kader di daerah,” katanya.
Ia menambahkan, kekecewaan kader sebenarnya bisa diredam jika penyusunan kepengurusan DPD dimusyawarahkan lebih dulu. Namun demikian, keputusan tersebut tetap dilaksanakan.
“Sebetulnya kita masih lengkap strukturnya, yang kemarin Ketuanya adalah Aa Umbara dan sekretarisnya Almarhum Hero, itu masih berlaku. Kalau pun mesti mengganti tinggal mengganti ketua dan sekretaris saja,” pungkasnya.