BANDUNG, BBPOS- Penanganan pandemi COVID-19 di Jawa Barat (Jabar) terus membaik. Hal tersebut ditunjukan dengan penurunan kasus aktif, tingkat keterisian rumah sakit rujukan COVID-19, dan rendahnya rata-rata tingkat kematian kasus COVID-19.
Berdasarkan data Bersatu Lawan COVID-19 per 9 Agustus 2021, kasus aktif di Jabar berada di angka 82.802 atau 12,94 persen. Angka ini mengalami penurunan sebesar 1,07 persen dibandingkan pekan sebelumnya.
Total tingkat kesembuhan berada di angka 546.105 yang mengalami kenaikan sebesar 8.800 atau 85,41 persen. Tingkat keterisian rumah sakit atau BOR juga mulai kembali turun yakni di angka 40,33 persen.
Sementara itu, untuk tingkat kematian di wilayah Jabar berada di angka 1,64 persen atau masih di bawah tingkat kematian nasional sebesar 2,90 persen.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil meminta semua pihak untuk menjaga momentum tersebut. Oleh karena itu, masyarakat harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M.
“Kami meminta TNI, Polri dan Satpol PP untuk tetap siaga. Kalau lihat dari kedisiplinan melalui aplikasi, tingkat kedisiplinan memakai masker 87 persen, jaga jarak 83 persen,” katanya, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (10/8/2021).
Ia menambahkan, momentum menurunnya angka penyebaran Covid-19 harus tetap dijaga secara konsisten. Terlebih kasus Delta sedang menyerang AS, Vietnam, Thailand, Filipina.
“Jangan sampai kita diserang lagi karena tidak disiplin. Jadi kita monitor terus prokes 5M. Kita jaga momentum turunnya kasus, BOR juga (sudah turun),” tegasnya.
Emil meminta agar data penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten/Kota dibedah lebih dalam.
Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jabar per 10 Agustus, jumlah RT menyebut, wilayah yang berada di zona merah mengalami penurunan 304 menjadi 3.194 selama PPKM Level 4 diterapkan.
“Yang kedua saya ada masukan dari Kepala Daerah, PPKM level 3 level 4 tolong dibedah lebih dalam,” ucapnya. “Yang berikutnya kepada semua pihak kota/kabupaten, TNI, Polri agar disiplin untuk memasukan data yang dijadikan acuan pusat,” pungkasnya.