NGAMPRAH,BBPOS- Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertran) akan menggelar Job Fair selama dua hari yakni pada 27-28 Mei 2023, Job Fair ini di gelar di Wisma Shalom Jl Kolonel Masturi Cisarua.
Rencananya, bakal tersedia 8.500 lowongan pekerjaan. Hal ini untuk mengurangi angka pengangguran di Bandung Barat
Kegiatan tersebut bakal dibuka langsung Pj Bupati Bandung Barat, Arsan Latif rencananya juga bakal dihadiri oleh Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah.
Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) KBB, Dewi Andani mengatakan, job fair merupakan agenda rutin yang diadakan Pemkab Bandung Barat setiap tahun dan menjadi program prioritas untuk menekan angka pengangguran di KBB, serta mendorong peningkatan masyarakat daerah diberdayakan optimal.
“Digelarnya Job Fair ini untuk mengurangi angka pengangguran di KBB, dengan menggandeng Kementerian Tenaga Kerja yang akan diisi oleh 75 perusahan,” Ungkap Dwi Andani, Rabu (15/5).
Ia mengungkapkan, selain di dalam Negeri ada juga lowongan pekerjaan di luar Negeri. Momentum tersebut dimanfaatkan Disnakertrans KBB, bertepatan dengan kelulusan siswa/i SMA dan SMK yang tengah mencari lowongan pekerjaan.
“Kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin karena ada 8.500 lowongan pekerjaan dalam dan luar negeri. Kita upayakan agar Bu Menteri bisa hadir,” katanya.
Dia berharap, warga Bandung Barat dan Bandung Raya setidaknya, sebut Dewi, akan mendapatkan peluang kerja seluas-luasnya sebagai upaya juga mengurangi jumlah angka pengangguran. “Harapan kami bisa menyerap 80% tenaga kerja dengan kegitan ini,” tuturnya.
Ia menjelaskan, peluang kesempatan ke luar negeri pun terbuka lebar. Bagi peminat bisa bekerja ke Jepang, dan Korea Selatan melalui program G to G pemerintah Indonesia dengan pemerintah Korea Selatan terkait Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Korea Selatan berhasil meningkatkan kepercayaan terhadap kualitas TKI dan juga memberi perlindungan bagi TKI.
“Dengan program pemerintah tersebut, kami menghantarkan putra-putri terbaik Indonesia dengan perlindungan ketenagakerjaan secara prosedural,” ungkap Dewi.
Pihaknya mengimbau, agar para pencari kerja ke luar negeri berangkat melalui program G to G, kendati di KBB masih banyak yang berangkat secara ilegal tidak prosedural. “Melalui program G to G tersebut yang kami terus sosialisasikan agar para pekerja bisa berangkat secara prosedural terlindungi hak-hak ketenagakerjaannya selama bekerja di luar negeri,” pungkasnya.