Padalarang, BBPOS – Pemkab Bandung Barat sudah menyiapkan skema untuk menggencarkan program revitalisasi Pasar Tagog Padalarang dalam lima tahun ke depan. Program ini sejatinya tidak jauh untuk mendukung akses jalan raya agar tidak terjadi kemacetan.
Bupati Bandung Barat, Aa Umbara mengatakan, pembangunan dan revitalisasi pasar tradisional diperlukan untuk mendukung kenyamanan kegiatan belanja masyarakat. Dengan begitu, aktivitas perdagangan domestik di pasar tradisional kian nyaman dan kondusif.
“Padalarang salah satu jantung KBB, bahkan bisa disebut daerah ibukota Bandung Barat. Oleh sebab itu, kita akan kebut pembangunan pasar Tagog Padalarang. Sekarang udah jelas ada pemenang tinggal dibangun,” ucap Umbara di Hotel Mason Pine Kotabaru Parahyangan, Kecamatan Padalarang, Rabu (17/06/2020).
Menurut Umbara, dengan direvitalisasinya Pasar Tagog Padalarang, pihaknya tidak ingin lagi ada pedagang kaki lima yang berjualan di luar pasar ssampai menimbulkan kemacetan.
Terlebih ke depan kata dia, seluruh pasar di Kabupaten Bandung Barat akan dibangun dengan dilengkapi berbagai fasilitas. Seperti di lantai tiga akan disuguhkan oleh-oleh khas Padalarang. Lalu dibangunkan sentra bus wisata.
Sebab, Pemkab Bandung Barat kata dia pada tahun 2021 akan membuka akses wisata seperti di Stone Garden, Ciburuy. Nantinya para wisatawan dapat membeli oleh-oleh di pasar tersebut.
“Kita lihat dulu perfomancenya seperti apa, karena itu yang akan menentukan pasar Padalarang seperti nantinya. Tentunya, mudah-mudahan kekompakan di paguyuban juga tercipta supaya nanti bisa dibangun secara mulus tanpa ada masalah apapun,” imbuh Umbara.
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Ricky Riyadi mengatakan sepanjang pembangunam revitalisasi Pasar Tagog Padalarang dilakukan. Pemkab Bandung Barat sudah menyiapkan lahan sementara untuk para pedagang di lahan seluas 4.500 meter milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) persero.
“Kita sudah menyiapkan lahan untuk menampung para pedagang pasar di lahan PT KAI Persero. Lahan itu bisa menampung sekitar 800 pedagang,” kata Ricky.
Menurut Ricky, Meski perjanjian dengan PT KAI, untuk lahan sementara tersebut belum ada namun Ricky meyakini sewa lahan itu bisa deal. Karena pihak PT KAI sendiri saat ini sudah melakukan pengukuran.
Sementara surat pengajuan sewa lahannya sudah masuk ke PT KAI. Protap (prosedur tetap) kalau surat sudah masuk ke PT KAI, yang mau menyewa lahan biasanya ekspos. Mudah-mudahan saja secepatnya,” imbuh Ricky.
Ia juga menyatakan, pembangunan revitalisasi Pasar Tagog Padalarang yang dianggarkan sebesar Rp79 miliar lebih ini dilaksanakan oleh PT Bina Bangun Persada. Perusahaan yang berhasil memenangkan lelang ini, dinilainya cukup teruji dan berhasil membangun Pasar Batujajar dan Pasar Panorama Lembang.
“Untuk bangunannya tiga lantai, jika basement dianggap lantai satu. Diharapkan, bangunan Pasar Tagog Padalarang lebih bagus karena berada di lintasan Komplek Perkantoran KBB. Sedangkan kontrak kerja Pemda dengan PT Bina Bangun Persada, untuk pengelolaan Pasar Tagog Padalarang selama 15 tahun” pungkasnya.