Ngamprah, BBPOS,- Tepat pada 20 September 2022 merupakan peringatan empat tahun Kabupaten Bandung Barat (KBB) di bawah kepemimpinan Bupati Non Aktif dan Wakil Bupati Bandung Barat, Aa Umbara-Hengky Kurniawan.
Sebuah perjalanan yang cukup panjang memang. Namun, pada masa kepemimpinan pasangan Akur tersebut sejumlah prestasi pun diraih, terlebih dalam bidang pembangunan.
Kendati demikian, hal itu diimbangi dengan lika-liku persoalan yang kerap menuai polemik yang berkontradiksi dengan apa yang diinginkan warga KBB.
Bahkan, belum lama ini permasalahan janji politik pasangan Akur yang dielu-elukan saat kampanye 2018 silam kembali ditagih masyarakat.
Meski begitu, sedikit demi sedikit janji politik pasangan Akur ini mulai direalisasikan oleh seorang Plt Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan seorang lantaran Aa Umbara tersandung kasus korupsi dana bansos.
Diketahui, pasangan Aa Umbara-Hengki Kurniawan mengusung visi Bandung Barat Aspiratif, Kreatif, Unggul dan Religius (AKUR). Namun demikian dalam perjalanan roda kepemimpinannya, Aa Umbara ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan korupsi dana darurat bantuan Covid-19.
Alhasil Aa Umbara menjadi bupati nonaktif, dan Hengki Kurniawan dinobatkan menjadi pelaksana tugas (plt) Bupati Bandung Barat di sisa masa kepemimpinan ini hingga 2023.
Disisa satu tahun kepemimpinannya, Plt Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan untuk memperhatikan kebutuhan dasar warga di sektor infrastruktur telah direalisasikan hingga tahun ke empat kepemimpinannya.
Selama itu, Bupati Bandung Barat telah merealisasikan peningkatan infrastruktur jalan yang tersebar di berbagai kecamatan, khususnya wilayah Bandung Barat selatan yaitu Kecamatan Cihampelas, Cililin, Sindangkerta, Gununghalu, Rongga dan Cipongkor.
Dari data Dinas PUPR KBB, total panjang jalan yang sudah benahi dan rusak selama kepemimpinan Bupati Bandung Barat mencapai 525,7 Kilometer (KM) pada tahun 2021.
“Alhamdulillah selama tiga tahun terakhir sudah ratusan KM lebih yang dikerjakan, ini sesuai visi dan misi kita sebagai pemerintah dalam mendukung akselerasi dan mobilitasi barang dan jasa,” ungkap Hengky kepada wartawan, belum lama ini.
Dia menyebut, peningkatan infrastruktur jalan tersebut bersumber dari Dana Alokasi Daerah (DAK), pinjaman daerah hingga dana infrastruktur daerah (DID).
Ia menyampaikan, peningkatan infrastruktur jalan di Kabupaten Bandung Barat menjadi salah satu program prioritas selama pemerintahannya.
Di sisa waktu kurang lebih satu tahun ini, pihaknya akan terus berkomitmen untuk merealisasikan janji politiknya kepada masyarakat Bandung Barat dalam hal peningkatan infrastruktur jalan.
Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat sehingga dapat menikmati jalan yang mulus dan layak.
“Komitmen kami bagaimana menghadirkan jalan yang mulus. Tentu jalan mulus ini akan berdampak pada peningkatan perekonomian bagi masyarakat,” pungkasnya.