GUNUNGHALU, BBPOS,- Korban keracunan massal di Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus bertambah. Dilaporkan sebelumnya mencapai 69 orang, kini menjadi 77 korban.
Para korban mengalami gejala seperti pusing, mual, muntah, hingga diare. Kini semua korban masih dalam penanganan medis dari Puskesmas Gununghalu.
“Hingga Senin (13/2/2023) pagi, kami mencatat jumlah dan menangani korban itu totalnya ada 77 orang. Tapi sebagian sudah pulih dan diberi obat,” ungkap Kepala Puskesmas Gununghalu, dr Edi Junaedi saat dihubungi, Senin (13/2/2023).
Dari 77 pasien yang keracunan makanan, 53 harus mendapat penanganan serius. Sementara 24 pasien sedang dalam masa pemulihan.
Mereka sebelumnya mengeluhkan mual-mual, pusing, suhu badan meningkat, muntah-muntah dan diare. Sehingga 7 pasien terpaksa mendapat penanganan serius di RSUD Cililin.
“Saat ini yang dirawat bertambah. 46 pasien dirawat di Puskesmas Gununghalu, sementara 7 pasien dirujuk ke RSUD Cililin,” ujar Edi.
Sebelumnya, perawatan 77 pasien dipusatkan di Masjid dan Madrasah As Saniyah di Kampung Cilangari, Desa Cilangari. Namun, untuk mengintensifkan perawatan pasien, mereka dialihkan ke Puskesmas DTP Gununghalu.
“Tadi malam semuanya sudah di angkut ke puskesmas. Kita dapat bantuan ambulans dari beberapa daerah lain sehingga pengangkutan pasien lebih cepat,” sebut Edi.
Sebelumnya, ratusan warga mendadak mengalami mual-mual pada Minggu (12/2/2023) pagi usai mengkonsumsi nasi boks dari pengajian Rajaban di Masjid tersebut pada Sabtu (11/2/2023) malam.
“Jadi tadi malam ada pengajian dalam rangka peringatan isra mi’raj, setelah kegiatan warga mendapat makanan dari panitia. Malam itu mah dimakan biasa gak ada yang aneh,” tutur Kohar.
“Kemudian tadi pagi ada yang mengeluh diare. Semakin kesini ternyata semakin banyak. Kemudian dari DKM segera menghubungi pihak medis untuk melakukan penanganan,” imbuhnya.
Kohar juga mengaku dirinya sempat mengkonsumsi makanan tersebut, namun beruntung Kohar tidak mengalami keluhan nyeri seperti korban lain.
“Alhamdulillah saya baik-baik saja. Padahal saya sama keluarga juga makan nasi sama ayamnya,” kata Kohar.