Ngamprah, BBPOS – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mendeteksi ada tren penularan klaster keluarga akibat tingginya mobilitas.
“Terdeteksi ada klaster keluarga, terutama di 2 kecamatan dengan mobilitas yang cukup tinggi seperti di Padalarang dan Lembang,” ujar Kepala Dinkes KBB, Hernawan Widjayanto kepada BBPOS, Kamis (8/10/2020).
Hernawan mengatakan, salah satu penyebabnya yaitu rendahnya kesadaran isolasi mandiri mereka yang sudah berstatus positif COVID-19.
“Mereka yang berpergian keluar kota, lalu tanpa gejala, tapi mereka tidak sadar. Harusnya kan isolasi mandiri,” kata dia.
Hingga hari ini, Hernawan mencatat, di Bandung Barat ada sebanyak 331 kasus, dengan rincian 77 orang aktif, 7 meninggal dunia dan 247 pasien yang berhasil sembuh.
“Dari data itu ada yang klaster keluarga dan perkantoran. Terutama klaster keluarga sulit dikendalikan, karena banyak warga yang bekerja diluar Bandung Barat,” terang Hernawan
Untuk menekan penularan itu lanjut Hernawan, masyarakat diimbau untuk melapor agar dapat diisolasi di fasilitas pemerintah.
“Jangan isolasi di rumah, ini untuk memastikan klaster keluarga bisa kita turunkan,” ujarnya.
Sebab lanjut dia, tingkat infeksi Covid-19 di rumah lebih tinggi dibanding melakukan isolasi di tempat lain.
“Kunci penanganan Covid-19 adalah kebersamaan. Lalu menerapkan protokol kesehatan dengan 3M. Jauhi juga kerumunan,” tandasnya.