PADALARANG, BBPOS,- Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan bersama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan penanganan kecelakaan dan investigasi guna menindaklanjuti terkait kecelakaan kereta api.
Diketahui sebelumnya, dua kereta api teknis berearna kuning dan kereta lokomotif berwarna hijau bertulis Stevol Corporation 755 di proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) mengalami kecelakaan pada Minggu (18/12/2022) kemarin.
Dua kereta itu diketahui terguling seusai terpental sejauh 200 meter dari bantalan rel kereta.
“Jadi ini masih dalam penyelidikan dan investigasi kenapa kereta ini bisa sampai meluncur jauh ke sana,” kata Direktur Keselataman Perekeretaapian Edi Nursalam di lokasi, Senin (19/12/2022).
Berdasarkan informasi yang Edi terima, dua kereta yang dipakai sebagai alat kerja itu, kereta berwarna kuning dioprasikan untuk memasang batu ballast dan rel.
“Ada dua alat kerja yang terlibat kecelakaan, yakni alat untuk memasang batu ballast dan rel. Sedangkan, satu lagi itu lokomotif,” ujarnya.
Selain DJKA, dijelaskan Edi, tim dari KNKT pun turun tangan. Hal itu bertujuan untuk melakukan investigasi kasus kecelakaan tersebut.
“Memang kita mempersyaratkan keselamatan kerja. Jadi dalam proyek itu ada Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang harus dilaksanakan dan dijaga oleh kontraktor,” sebutnya.
Oleh karenanya, tegas dia, pihaknya bakal membuat teguran kepada pengawas proyek, termasuk PT KCIC agar menjaga Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
“Bisa jadi ini ada kelalaian dari penerapan K3 ini, oleh karenanya kita akan investigasi untuk mengetahui siapa yang salah apakah alatnya ataukah orangnya, kita tidak tahu,” bebernya.
“Saat ini tengah dilakukan evakuasi terhadap kereta. Namun, karena alatnya berat terpaksa dipereteli atau dibongkar,” sambungnya.
Disinggung terkait apakah pekerjaan proyek KCJB ini bakal dihentikan pasca insiden kecelakaan, ia menyebut, proses pengerjaan proyek KCJB ini bakal tetap dilanjutkan karena tidak berpengaruh dan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
“Jadi hanya dibongkar dan diangkut, untuk pengerjaan proyek tetap berjalan,” terangnya.
Kemudian, lanjut dia, untuk KNKT nanti akan menginvestigasi dan mewawancarai saksi-saksi dan orang-orang yang terlibat.
“Kemudian, akan meneliti alat-alatnya, termasuk kondisi lapangan seperti apa,” tutupnya.