RONGGA,BBPOS- Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) yang disalurkan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) dinilai dirasakan manfaatnya oleh petani tembakau.
Hal itu diutarakan oleh Ketua DPC Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) KBB, Agus Rianto saat dijumpai wartawan di Kecamatan Rongga beberapa waktu lalu.
Menurut Agus, Kabupaten Bandung barat memiliki potensi yang cukup besar untuk menjadikan tembakau sebagai salah satu komoditas unggulan, terutama varietas Mole Hitamnya yang selama ini banyak diminati pasar terutama untuk dibawa ke luar daerah. Hal ini karena didukung ketersediaan lahan yang mencapai hingga ratusan hektar.
“Di KBB sendiri ada banyak kelompok tani tembakau dari lima kecamatan dengan total anggota itu 615 orang. Artinya ini bisa menjadikan tembakau menjadi produk unggulan,” kata agus.
Ia menambahkan, komoditas tembakau di Kabupaten Bandung Barat sebenarnya cukup menjanjikan. Apalagi, tembakau merupakan komuditas unggulan selain kopi Gunughalu dan Lembang. Pertanian tembakau sendiri tersebar di 5 kecamatan dari 16 kecamatan yang ada di KBB.
“Sentra terbesarnya di wilayah Bandung Barat selatan, dengan varietas ini saya optimis bisa menjadikan produk unggulan di KBB. Apalagi dinas ketahanan pangan dan pertanian (DKPP) sudah memfasilitasi para petani dengan memberikan gudang seluas 200m2,” ujarnya.
“Itu menjadi dorongan kuat bagi pengembangan budidaya tembakau di Bandung Barat agar lebih besar,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala DKPP KBB, Heru Budi Purnomo mengatakan, luas lahan petani tembakau di KBB kurang lebih mencapai 150 hektare.
Tentunya dengan luas lahan itu, Heru meminta DPC APTI Kabupaten Bandung Barat dapat membumingkan wilayah Bandung Barat menjadi sentral penghasil tembakau lebih besar.
“Awalnya KBB hanya punya sekitar 20 hektare lahan tembakau. Tapi seiring dengan berjalannya waktu dan permintaan tembakau meningkat maka lahan tembakau di KBB kurang lebih sudah mencapai 150 hektare,” sebut Heru.
Pihaknya berharap, hasil tembakau di KBB lebih unggul jika dibandingkan dengan daerah lain. Tentunya pihaknya mendorong bagaimana petani di KBB bisa maju dan turut memajukan sektor pertanian di KBB khusunya di bidang tembakau.
“Beberapa waktu lalu kami juga belajar untuk melakukan pengolahan tembakau secara modern di Temanggung dan mudaha-mudahan bisa bersinergi atau daerah lainnya yang mempunyai pangsa pasar lebih luas,” tutupnya.