• Login
  • Register
Bandung Barat Pos
  • Info KBB
  • Sosial
  • Politik
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Opini
  • Hukum & Kriminal
  • Nasional
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Seputar Desa
No Result
View All Result
  • Info KBB
  • Sosial
  • Politik
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Opini
  • Hukum & Kriminal
  • Nasional
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Seputar Desa
No Result
View All Result
Tulis
Bandung Barat Pos
No Result
View All Result
  • Info KBB
  • Sosial
  • Politik
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Opini
  • Hukum & Kriminal
  • Nasional
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Seputar Desa

Kampung Cilanggari Potensi Ekonomi dari Kerajinan “Boboko” Menjanjikan, Tapi Begini Keadaanya Sekarang

by Suwitno Gimnastiar
29 April 2019
in Ekonomi, Info KBB, Seputar Desa, Sosial
Reading Time: 2 mins read
0
Kampung Cilanggari Potensi Ekonomi dari Kerajinan “Boboko” Menjanjikan,  Tapi Begini Keadaanya Sekarang
0
SHARES
62
VIEWS
Share on FacebookShare on Whatsapp

Padalarang, BBPOS – Kampung Cilanggari, Desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang, ternyata merupakan kawasan penghasil “Boboko” terkenal pada tahun 80 an.

Namun saat ini, geliat ekonomi dalam sektor UMKM tersebut cenderung lesu, akibat ditinggal para pegiatnya lantaran kehilangan konsumen karena akses jalan yang terisolir.

Karajinan hasil dari anyaman bambu tersebut, kini hanya digeluti oleh beberapa orang saja, itupun karena tidak ada usaha lain yang bisa dijadikan sebagai mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Salah satunya, Irah (64), perempuan paruh baya ini menuturkan, kejayaan boboko asal cilanggari saat itu tidak dapat dipungkiri bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari hari. Tapi saat ini profesi yang ia jalani sulit memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Dengan harga jual yang relatif murah yakni Rp15.000 perbuah, ia mampu menjual sebanyak 3 sampai 4 buah boboko perhari. Itu pun Nene Irah dapatkan dengan berjalan kaki melewati Desa Bojong Koneng, Kecamatan Ngamprah.

“Iya saya berjualan keliling rumah warga,” katanya kepada BBPOS di rumahnya, Minggu (28/4/2019).

Nene Irah mengaku, karena hasil berdagang boboko tidak menentu, terkadang ia harus terpaksa menjual bobokonya tersebut sesuai penawaran pembeli.

“Ga tentu penghasilannya,” katanya.

Rumah Nene Ilah berukuran 2X3 meter berdindingkan bilik bambu yang ditambal koran bekas

Dirumah ukuran 2X3 meter berdindingkan bilik bambu yang ditambal koran bekas untuk menutup lubang yang menganga. Irah merasa harus tetap mengobarkan semangat untuk menjalani hari dengan penuh rasa optimis, bahwa esok hari akan lebih baik.

“Jangankan untuk memperbaiki rumah, untuk makan sehari-hari dan membiayai diri sendiri saja sangat sulit,” imbuhnya.

Nene Irah berharap kepada pemerintah setempat khususnya Pemda Bandung Barat, untuk dapat melihat langsung kondisi kediamannya, serta akses jalan menuju desa pun tidak ada.

“Dari dulu ga ada jalan kesini, ke desa saja susah,” pungkasnya. (Wit)

Tags: BobokoDesa CiburuyKecamatan PadalarangWarga miskin
Previous Post

Irvan Rivano Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara

Next Post

SDKBB Sukses Gelar Kopdar Mini di Sanghyang Heuleut, Ini Agenda Selanjutnya

Suwitno Gimnastiar

Next Post
SDKBB Sukses Gelar Kopdar Mini di Sanghyang Heuleut, Ini Agenda Selanjutnya

SDKBB Sukses Gelar Kopdar Mini di Sanghyang Heuleut, Ini Agenda Selanjutnya

Please login to join discussion
Facebook Twitter Instagram Youtube

© PT. Bandung Barat Media | Bandung Barat Pos

No Result
View All Result
  • .
  • Home
  • Tentang Kami

© PT. Bandung Barat Media | Bandung Barat Pos

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In