NGAMPRAH,BBPOS- Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) KBB, Ridwan membeberkan faktor penyebab gedung DPRD KBB yang baru belum difungsikan.
Ia mengatakan, sejumlah fasilitas penunjang yang penting untuk saat ini menjadi prioritas agar Gedung tersebut dapat digunakan.
“Kami prioritaskan pipa air bersih karena penting untuk operasional dasar gedung. Sedangkan lahan parkir akan diteruskan pada tahun 2025, langsung di bawah Setwan,” katanya.
Ia menambahkan, bahwa ada beberapa bagian proyek yang tidak mungkin selesai dalam waktu dekat, terutama yang berkaitan dengan proses lelang.
“Untuk pekerjaan seperti pemagaran, waktunya tidak cukup. Proses lelangnya saja bisa memakan waktu sebulan, belum lagi pengerjaan fisiknya yang memerlukan waktu lebih lama karena volume pekerjaan yang besar,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pembangunan pipa air bersih dan lahan parkir sendiri diperkirakan memerlukan waktu sekitar dua bulan.
“Anggaran masing-masing sebesar Rp150 juta untuk pipa air bersih dan kurang lebih Rp1.4 miliar untuk lahan parkir beserta pengaspalan (hotmix),” katanya.
Ia menyebut, sejauh ini beberapa elemen interior gedung sudah selesai, seperti ruang paripurna. Namun ruang komisi, ruang banggar, taman, dan kaca penghalang air masih dalam tahap perencanaan dan belum terealisasi.
“Pembangunan ini akan dilanjutkan pada tahun 2025, tapi pengajuannya nanti di bawah Setwan,” katanya.
Ia menyebut, kendati membutuhkan waktu tidak sebentar namun gedung DPRD KBB tersebut harus segera selesai agar dapat segera difungsikan.
“Tentu gedung ini harus segera berfungsi, terutama untuk kebutuhan mendesak seperti suplai air. Tapi tentunya gedung dewan juga harus dilengkapi dengan pagar, pos satpam, dan taman-taman, agar dapat berfungsi secara maksimal,” katanya.
Ia menegaskan, proses penyelesaian gedung tersebut memang membutuhkan waktu. Terlebih ada proses yang harus dilewati seperti lelang dan yang lainnya.
“Waktu yang tidak cukup, terutama dengan proses lelang yang memakan waktu dan volume pekerjaan yang besar, membuat kami harus memprioritaskan pekerjaan yang benar-benar mendesak,” pungkasnya.