NGAMPRAH,BBPOS- Ambruknya dua ruang kelas di SDN Margalaksana, Desa Kertamukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, membuat kegiatan belajar mengajar (KBM) terganggu.
Akibat keterbatasan ruang, para siswa terpaksa belajar bersama di satu ruangan dengan jenjang berbeda. Murid kelas 1 belajar berdampingan dengan kelas 2, sementara kelas 3 digabung dengan kelas 4.
Kondisi tersebut telah berlangsung lama, sejak dua ruang kelas itu ambruk pada 2018 lalu dan hingga kini belum ada perbaikan.
Salah satu wali murid yang enggan disebutkan namanya berharap pemerintah daerah segera melakukan pembangunan ruang kelas baru (RKB).
“Pak Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, sudah sempat meninjau ke sekolah. Kami berharap pembangunan ruang kelas baru dan toilet bisa segera direalisasikan,” ujarnya.
Terpisah, Kepala SDN Margalaksana, Pupung, membenarkan dua ruang kelas tersebut rusak berat sejak sekitar lima tahun lalu. Ia mengaku sudah beberapa kali mengajukan permohonan perbaikan kepada Dinas Pendidikan (Disdik) KBB, namun belum mendapat tindak lanjut.
Pak Bupati dan jajaran Disdik sudah meninjau sekitar dua bulan lalu dan berjanji akan segera melakukan renovasi. Tapi sampai sekarang belum ada realisasi,” kata Pupung di ruang kerjanya, Selasa (21/10/2025).
Ia menambahkan, akibat keterbatasan ruang belajar, puluhan siswa dari kelas 1 hingga kelas 4 harus menempati dua ruangan secara bergantian.
“Dalam satu ruangan diisi dua kelas. Tentu itu kurang efektif, tapi kami terpaksa melakukannya demi kelancaran belajar anak-anak,” ujarnya.
Pupung berharap Pemkab Bandung Barat segera merealisasikan pembangunan ruang kelas baru dan fasilitas pendukung lainnya.
“Harapan kami, pemerintah bisa segera membangun RKB, toilet, dan sarana lain demi kenyamanan dan masa depan pendidikan anak-anak,” pungkasnya.
