NGAMPRAH, BBPOS,- Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat (KBB) memastikan, sebanyak 556 sekolah dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di tahun 2023 akan direhabilitasi.
Sekretaris Disdik Kabupaten Bandung Barat Rustiyana menuturkan, jajarannya kini tengah melakukan manajemen konstruksi atau merencanakan rehab sekolah-sekolah di wilayahnya.
“556 sekolah SD dan SMP ini sudah masuk DPA untuk perbaikan ruang kelas,” ujar Rustiana saat dihubungi wartawan, Jumat (4/5/2023).
Menurutnya, dari 556 sekolah tersebut secara rinci, SD paling mendominasi diantaranya 389 ruang kelas. Sementara untuk SMP yakni 167 ruang kelas.
“Kita akan optimalkan, itu dilakukan agar proses kegiatan belajar mengajar menjadi lebih nyaman bagi siswa-siswi,” katanya.
Langkah berikutnya, tambah dia, bakal diantisipasi pada tahun 2024 baik dari APBD dan APBN yang dilanjutkan dengan melakukan sosialisasi untuk seluruh sekolah SD dan SMP.
“Itu dilakukan dalam pengajuan melalui validasi data Dapodik untuk sarana dan prasarana, dengan harapan anggaran DAK fisik tahun 2024 agar lebih Maksimal,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) KBB, Asep Dendih menuturkan, pihaknya bakal mengajukan anggaran kepada pemerintah pusat untuk memperbaiki ruang kelas yang rusak di tahun 2024.
“Kita ajukan untuk bantuan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) pada 2024. Mudah-mudahan saja bisa direalisasikan,” sambungnya.
Ia menilai, untuk mendapatkan DAK ini dirinya pun mengingatkan kepada pihak sekolah untuk menginput data riil dan juga membuat analisis tingkat kerusakan.
“Di Dapodik data harus dibuat se-riil mungkin. Dengan begitu, sekolah dalam menginput data kerusakan sesuai data riil. Jangan ada yang sampai ditutupi,” ujarnya.
Meski begitu, ia mengakui perbaikan ruang kelas itu tidak bisa sekaligus, tapi berdasarkan skala prioritas dengan melihat tingkat kerusakannya.
“Setiap tahun selalu terjadi peningkatan jumlah ruang kelas yang diperbaiki. Bahkan, dalam kurun waktu tahun 2021-2022 sudah ada 386 ruang yang direhab ditambah dengan tahun 2023 ini sebanyak 556 ruangan. Jadi, dalam kurun waktu tiga tahun ada 942 ruang kelas yang direhab ” ujarnya.
“Dengan jumlah tersebut, kita tinggal memperbaiki 758 dari 1.700 ruang kelas yang rusak,” sambungnya.
Kendati demikian, dari jumlah 758 ruang kelas tersebut kerusakannya bervariatif, mulai dari rusak ringan, rusak sedang dan rusak berat.
“Kerusakannya masuk kategori yang berbeda ada yang ringan, sedang dan berat. Kalau yang rusak ringan seperti pecah kaca misalnya,” ujarnya.
Namun, sambung dia, perbaikan ruang kelas itu tak ubahnya seperti memperbaiki jalan. Ketika yang satu selesai diperbaiki, muncul ruang kelas baru yang rusak.
“Bisa saja rusaknya karena bencana, seperti banjir, longsor dan angin kencang,” tandasnya.