NGAMPRAH, BBPOS- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB) akan melakukan pengawasan dan pembinaan kepada para pedagang Chiki Ngebul dengan cara mendatangi para penjual yang masih menjajakan jajanan tersebut.
Itu dilakukan agar para pedagang yang masih berjualan di daerah Kabupaten Bandung Barat bisa memahami mengenai bahaya cairan nitrogen yang terkandung di dalamnya.
Sub Koordinator Farmasi, Makanan Minuman, Kosmetik dan Tradisional Dinkes Bandung Barat, Rendra Gustiawan mengatakan, upaya itu dilakukan sebagai langkah pencegahan agar tidak ada kasus serupa di Bekasi dan Tasikmalaya.
“Sentra-sentra jajanan, tempat-tempat wisata yang mungkin ada penjual Chiki Ngebul akan kami datangi untuk melakukan sosialisasi. Bila diperlukan, untuk kewaspadaan dan kehati-hatian, kami akan mengimbau para pedagang agar tidak menjual cikbul tersebut,” kata Rendra saat dihubungi, Kamis (12/1/2023).
Sedikitnya, ada 28 anak di dua daerah di Jawa Barat yang mengalami keracunan setelah mengkonsumsi jajanan Chiki Ngebul. Mereka mengalami gangguan pada usus setelah mengkonsumsi jajanan berefek asap itu.
“Dari kejadian yang kita amati di Tasikmalaya dan Bekasi, kami menduga anak bergejala berat mengalami peradangan usus karena tak sengaja mengkonsumsi sisa cairan nitrogen yang terdapat di dalam makanan tersebut,” ucap Rendra.
Menurutnya, organ usus pada usia anak-anak lebih lemah ketika cairan nitrogen ini dikonsumsi. Akibatnya peradangan pada dinding usus bisa terjadi akibat jajanan Chiki Ngebul tersebut.
“Apalagi masih usia anak yang belum cukup baik daya tahan tubuhnya sepertinya dampak dari nitrogen cair ini dapat memperberat gejalanya khususnya pada lambung anak,” imbuhnya.
Hingga saat ini, belum ada temuan kasus keracunan Chiki Ngebul di Kabupaten Bandung Barat. Dinkes Bandung Barat sudah mengerahkan agar fasilitas pelayanan kesehatan di 16 kecamatan segera melaporkan jika ada temuan kasus keracunan jajanan tersebut.
“Alhamdulillah berdasarkan data dan informasi dari bidang P2P Dinkes KBB bahwa sampai dengan saat ini belum ada laporan kasus yang terjadi di KBB,” tutupnya.