NGAMPRAH, BBPOS,- Sebuah rekaman video warga Perumahan Bukit Permata mendobrak paksa sebuah rumah di RT 03 RW 22 Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat (KBB), pada Sabtu (29/10/2022).
Video dengan durasi 49 detik tersebut memperlihatkan, sebuah rumah dibuka paksa oleh warga. Rumah itu diduga menjadi lokasi penyekapan seorang asisten rumah tangga (ART) perempuan asal Limbangan, Kabupaten Garut.
Aksi pendobrakan itu didampingi oleh TNI-Polri menggunakan sebuah linggis untuk mencokel daun pintu yang sengaja dikunci, alhasil seorang ART dengan kondisi luka-luka berhasil dievakuasi dari rumah penyekapan tersebut.
Kepala Desa Cilame Aas Mohamad Asor menjelaskan pendobrakan itu berawal dari kecurigaan warga setempat yang menduga adanya tindak penganiayaan terhadap seorang ART perempuan.
ART tersebut disekap di rumah milik majikanya dengan kondisi pintu dan gerbang rumah digembok, warga yang curiga akhirnya membobol pintu dan mengevakuasi korban.
“Saya apresiasi warga yang tidak main hakim sendiri. Saat pendobrakan, warga didampingi aparat dari Babinsa dan Babinkamtibmas mendobrak rumah itu untuk mengevakuasi ART yang diduga menjadi korban kekerasan dan penyekapan tersebut,” kata Aas saat dihubungi.
Dari kesaksian tetangga korban, kecurigaan warga itu berabgkat dari perilaku majikannya yang kerap kali menyiksa korban sejak beberapa bulan terakhir.
“Sudah sekitar 2 atau 3 bulanan disiksanya. Hampir setiap malam, korban terdengar menangis. Bahkan korban jika terlihat sering dihujankan di luar rumah kalau malam hari. Dari beberapa kejadian yang terlihat itu akhirnya kecurigaan warga menguat,” ujar Aas.
Dugaan adanya penyiksaan itu berdasar dari ditemukannya bekas luka-luka di tubuh korban usai berhasil dievakuasi warga dari rumah oenyekapan.
Setelah berhasil dievakuasi, korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis dan dilakukan visum.
“Betul ada luka-luka. Lebam di kedua matanya, dan ada luka di bagian punggung. Lebih lengkapnya nanti menunggu hasil visum,” ungkap Camat Ngamprah Agnes Virganty.
Menurut Agnes, saat dievakuasi korban duduga mengalami trauma atas tindak kekerasan yang dialaminya. Ia tampak bungkam tentang apa yang dilakukan majikan terhadapnya.
“Korban mengakunya hanya jatuh. Tapi kalau dilihat luka-lukanya tidak memungkinkan hanya jatuh biasa. Apalagi ada bukti penyekapan. Lebih jauhnya kita percayakan ke pihak kepolisian,” tutur Agnes.
Saat ini, majikan korban sudah diamankan pihak kepolisian untuk dimintai keterangan terkait adanya dugaan tindak kekerasan dan penyekapan seorang ART asal Kabupaten Garut tersebut.
“Majikan dan korban sekarang lagi dimintai keterangan di Polres Cimahi. Semoga tidak ada lagi kejadian kekerasan serupa,” sebutnya.
Dihubungi terpisah, Kasatreskrim Polres Cimahi AKP Rizka Fadhilla mengatakan, saat ini polisi sudah bergerak untuk melakukan pemeriksaan terhadap korban maupun terduga pelaku.
“Kasusnya sudah ditangani Polres Cimahi, dan saat ini sedang tahap pemeriksaan dulu,” tutupnya.