• Login
  • Register
Bandung Barat Pos
  • Info KBB
  • Sosial
  • Politik
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Opini
  • Hukum & Kriminal
  • Nasional
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Seputar Desa
No Result
View All Result
  • Info KBB
  • Sosial
  • Politik
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Opini
  • Hukum & Kriminal
  • Nasional
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Seputar Desa
No Result
View All Result
Tulis
Bandung Barat Pos
No Result
View All Result
  • Info KBB
  • Sosial
  • Politik
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Opini
  • Hukum & Kriminal
  • Nasional
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Seputar Desa

Alhamdulillah, KBB Aman dari Penyebaran PMK Hewan Ternak

by Hendry Nasir
12 Mei 2022
in Headline, Info KBB
Reading Time: 2 mins read
0
Alhamdulillah, KBB Aman dari Penyebaran PMK Hewan Ternak
0
SHARES
90
VIEWS
Share on FacebookShare on Whatsapp

Ngamprah, BBPOS – Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan), Kabupaten Bandung Barat (KBB) telah membentuk tim pengawasan atau surveilans. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi munculnya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.

“Kita sudah membentuk tim satgas sebanyak 56 orang. Itu dilakukan untuk mengantisipasi munculnya kasus PMK di KBB. Maka pengawasan atau surveilans dimasifkan,” ungkap Kepala Dispernakan, Undang Husni Thamrin di dampingi Kabid Keswan, Wiwin di Ngamprah, Kamis (12/5/2022).

Ia mengatakan, tim satgas pengawasan yang sudah dibentuk akan menyisir para kelompok ternak yang ada di wilayah maupun perbatasan Kabupaten Bandung Barat.

“Penyebabnya itu adalah virus aphtovirus dari famili picornaviridae. Ada 7 serotipe virus, yaitu O, A, C, SAT 1, SAT 2, SAT 3, dan Asia 1. Karena itu pencegahan secara dini kita lakukan. Bahkan di perbatasan KBB pun kita lakukan pengawasan,” kata dia.

Hewan yang terserang, dilanjutkan Undang, yakni sapi, kerbau, kambing, domba, rusa dan beberapa hewan liar. Secara percobaan, virus tersebut dapat menginfeksi aja tara lain, kelinci, marmot tikus dan hamster.

Sejauh ini, di KBB belum ditemukan kasus PMK. Namun berdasarkan data yang dimilikinya, virus PMK pernah ada di Indonesia pada tahun 1983 dan itu hanya serotipe O.

“Belum ada kalau di KBB, tapi di daerah lain (diluar KBB) itu sudah ada yang hewan yang terinfeksi,” katanya.

Ia menambahkan, terdapat 6 gejala yang dialami hewan jika terjangkit virus PMK.

Diantaranya :
Kepincangan akut pada beberapa hewan.
Banyak air liur.
Kelenjara di bawah rahang bengkak
Kulit melepuh di sekitar mulut, lidah, gusi, hidung, kulit teracak dan puting.
Demam penurunan produksi susu drastis pada sapi perah
Ternak sering berbaring.

“Jika hewan ada gejala seperti itu, segera laporkan ke dokter hewan atau ke Dispernakan. Hewan sakit harus dipisahkan jangan dijual,” ujar Undang.

Selain itu lanjut Undang, hewan yang ditemukan gejala PMK, para peternak ditegaskan tidak boleh menjual hewan, tidak memotong hewan.

“Tidak boleh semua itu, jadi mereka harus sembuh dulu. Baru boleh dipotong,” pungkasnya.

Tags: #kabupaten bandung baratDinas Perikanan dan peternakanPMKSapivirus PMK
Previous Post

Frustasi! Terduga Pembunuh Wiwin Ditemukan Gantung Diri

Next Post

Ini Alasan Ida Widaningsih Mundur dari Pencalonan Ketua KONI KBB

Hendry Nasir

Next Post
Ini Alasan Ida Widaningsih Mundur dari Pencalonan Ketua KONI KBB

Ini Alasan Ida Widaningsih Mundur dari Pencalonan Ketua KONI KBB

Please login to join discussion
Facebook Twitter Instagram Youtube

© PT. Bandung Barat Media | Bandung Barat Pos

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Kami

© PT. Bandung Barat Media | Bandung Barat Pos

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In