NGAMPRAH, BBPOS,- Penyelesaian permasalahan tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) di Kampung Cikupa, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih belum menemukan titik terang.
Berbagai upaya oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Bandung Barat untuk mengatasi permasalahan di lokasi, seperti sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat belum juga usai.
Rencananya, Kampung Cikupa itu akan dibangun TPST. Meskipun begitu, warga yang tinggal di sekitar rencana pembangunan TPST masih terus menolak.
Setidaknya, ada ratusan kepala keluarga (KK) yang menolak dibangunnya TPST tersebut. Penolakan ini muncul dikhawatirkan akan berdampak pada masyarakat kedepannya.
Jika pembangunan tetap dilakukan, warga sekitar khawatir akan berdampak pada hilangnya beberapa sumber air. Padahal, sumber air yang ada di lahan perluasan juga menjadi sumber air utama yang digunakan sebagian warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Hingga saat ini, upaya pembangunan TPST di Kampung Cikupa akan terus dilakukan. Pemda Bandung Barat sendiri juga difasilitasi oleh pemerintah pusat untuk menjalankan proyek pembangunan TPST itu.
“Soal TPST, itu merupakan program yang baru, nah kalau masyarakat menolak, kita pemerintah Bandung Barat akan menerima sanksi dari bank dunia, sanksinya itu tidak akan bisa menerima bantuan lagi,” kata Pelaksana tugas (Plt) Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Apung Hadiat Purwoko, Kamis (3/11/2022).
Menurutnya, TPST memiliki tiga kategori pengelolaan sampah dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan. Namun demikian, lanjut Apung, pembangunan TPST ini masih mendapatkan penolakan dari warga.
“Nanti terkait permasalahan yang ada, kita kan sama-sama mencari solusi untuk persoalan-persoalan disana,” ujarnya.
Jadi TPST itu tidak akan menjadi TPA Kabupaten Bandung Barat. Jadi minimal per-desa atau perkecamatan saja. Jadi bisa mengurai sumber sampah dari wilayahnya masing-masing. Jadi yang paling berat itu sumber sampah domestik, sumber sampah rumah tangga,” sambungnya.
Terkait dengan anggaran yang akan dikeluarkan, pihaknya masih perlu membahas lebih lanjut. Walaupun begitu, dari Pemda Bandung Barat sendiri akan tetap memakai lahan Kampung Cikupa itu untuk membangun TPST.
“Mudah-mudahanlah mungkin kita coba lagi dari tokoh masyarakat memahami. Karena pemikiran mereka TPST itu seperti TPA. Padahal tidak, karena kendaraan yang kita gunakan itu kendaraan box kecil kayak kendaraan katering bukan truck. Jadi tidak akan ada Lendir. Dan ini bantuan bank dunia sebesar 13 miliyar,” ucapnya.
“Kalau kepastian dibangunnya, kita penerima azas manfaat, itu dari kementerian. Kita akan difasilitasi saja,” tutupnya.