Cipatat, BBPOS – Ratusan anggota Ormas Pejuang Merah Putih (KPMP) bersama Komando Inti Mahatidana Pemuda Pancasila (KOTI PP) menggelar unjukrasa di PT. Sibelco Desa Citatah, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (13/03/2020).
Massa aksi ini berunjukrasa di gerbang PT. Sibelco. Mereka menuntut transparansi perizinan pembangunan dan lahan yang dibangun PT tersebut.
Ketua KPM Bandung Barat, Deni mengatakan pihak PT. Sibelco belum dapat menunjukan izin kepada perwakilan massa. Oleh sebab itu pihaknya bertanya apakah kesalahan tersebut ada pada pemerintahan atau PT.Sibelco.
“Disini juga ada pemakaian tanah negara TNI, yang mana ruslahnya itu belum terjadi. Pabrik ini kan sudah produksi 5 tahun yang lalu. Apakah ini ada kesalahan di birokrasi. Apa kesalahan dari pihak PT Sibelco itu sendiri, prosedur jelas kan harus ditempuh,” kata dia.
Saat disinggung soal hasil audiensi, pihaknya menyebut sudah menemukan titik terang. Malah pihak PT. Sibelco meminta waktu 1 minggu kepada perwakilan massa.
Apalagi lanjut Deni tanah negara milik Kodam III Siliwangi yang dipakai PT. Sibelco harus jelas ruslahnya. Sebab proses perubahan dari tanah negara ke swasta tersebut cukup menyita waktu lama.
Sementara itu Cecep (28) warga setempat mengatakan, aktivitas produksi PT. Sibelco sebenarnya sudah dimulai dari tahun 2014. Namun, PT tersebut tidak bisa menarik tenaga kerja disekitarnya.
Ia menilai, meskipun berdiriya pabrik di wilayah tersebut. Para kaula muda sekitar lebih memilih bekerja di luar daerah. Sebab, perusahaan di daerah Cipatat selalu enggan membuka lowongan kerja bagi masyarakat sekitar.
“Pabrik eta mah pegawaina ge ngan aya 70 jalmi, janteun nya kie we geningan. Pabrik mah aya ari damel tetep sesah (Pabrik itu pegawainya hanya ada 70 orang, jadi ya gini saja. Pabrik ada tapi kerja tetap susah),” ujar pemuda berkulit eksotis.
Sampai berita ini diturunkan, pihak PT. Sibelco enggan memberikan komentar terkait unjukrasa ormas tentang perijinan dan lahan tersebut.