Padalarang, BBPOS – Petugas gabungan mulai melakukan rekayasa arus lalu lintas di ruas Jalan Simpang Padalarang. Hal tersebut sebagai antisipasi kemacetan imbas pembangunan jembatan flyover.
Kepala Dishub KBB Lukmanul Hakim mengatakan, rekayasa lalulintas ini diterapkan selama pembangunan flyover. Proses pembangunan jalan layang tersebut ditargetkan rampung dalam jangka enam sampai delapan bulan ke depan.
“Dalam rangka pembangunan simpang Tagog Padalarang, mulai hari ini kita bersama-sama dengan petugas gabungan melakukan penutupan di jalan Kotabaru Parahyangan yang dari keluar pintu GT Padalarang,” ujar Lukman, Kamis (20/5/2021).
Ia menjelaskan, pada rekayasa lalu lintas tersebut, rencananya Jalan menuju Kota Baru Parahyangan dari GT Padalarang ditutup.
“Nantinya, saat dilakukan penutupan, kendaraan yang melalui Jalan Simpang Padalarang akan diarahkan memutar melalui pintu utama Kotabaru Parahyangan,” katanya.
Menueutnya, pada hari pertama diberlakukannya rekayasa lalu lintas ini berdampak pada panjangnya kemacetan di ruas jalan sekitar Padalarang. Untuk itu, Lukman meminta agar pengendara di sekitar kawasan Padalarang untuk bersabar.
“Saya meminta untuk pengendara agar sabar terlebih dahulu saat pembangunan dilaksanakan. Namun, kedepan manfaat fly over ini bagus dan pasti dapat memberikan dampak positif,” katanya.
Lukman menyebutkan, Dishub dan kepolisian akan melakukan evaluasi jika dalam dua hari ke depan kemacetan ini semakin parah. Pihaknya siap mengotak-atik skema rekayasa lalu lintas ulang sampai arus lalu lintas di sekitar proyek flyover lancar.
“Kita lihat perkembangannya seperti apa dimulai hari ini hingga dua hari kedepan untuk evaluasi juga. Kita baru bisa evaluasi melihat perkembangannya hari Jumat,” paparnya.
Proyek pembangunan jembatan layang ini akan membentang dari pintu keluar GT Padalarang menuju perumahan Kota Baru Parahyangan, sementara jalan raya utama akan melintas di bawah flyover.
Flyover tersebut membentang sepanjang 340 meter dengan lebar 18 meter. Anggaran yang digunakan berasal dari CSR sebesar Rp 110 miliar.
“Kita berharap dengan pembangunan tol ini bisa mengurai kemacetan di kawasan Padalarang,” pungkasnya.