BANDUNG, BBPOS- Pemprov Jabar bakal terus menggenjot akselerasi percepatan vaksinasi Covid-19 di wilayahnya.
Hal tersebut dilakukan untuk mempercepat terbentuknya kekebalan komunal (herd immunity) pada akhir 2021 mendatang.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan, hal tersebut dilakukan agar kedaruratan yang dialami Jabar tidak terulang kembali.
“Saat kedaruratan sedang turun gunung kita kebut namanya vaksinasi sampai Desember, sehingga kita berharap di bulan Januari 2022 tidak ada lagi kedaruratan, vaksinasinya sudah tercapai yang ada adalah adaptasi,” katanya, Jumat (13/8).
Emil menuturkan, untuk merealisasikan target pembentukan herd immunity pada akhir 2021, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar akan memaksimalkan puskesmas dan fasyankes.
“Cara pertama memaksimalkan infrastruktur pemerintah puskesmas, klinik, dan rumah sakit. Yang kedua mengajak pihak ketiga menyelenggarakan sentra-sentra vaksinasi. Strategi kedua inilah yang diperlihatkan melalui kolaborasi banyak pihak di GOR Saparua ini,” tuturnya.
Selain itu, kata Kang Emil, kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi faktor penting untuk menggelar sentra-sentra vaksinasi maupun vaksinasi massal. Dua kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kecepatan penyuntikan vaksin COVID-19 di Jabar.
“Pemda Provinsi Jabar terus berupaya meningkatkan jumlah penyuntikan vaksin setiap harinya. Saat ini, penyuntikan vaksin COVID-19 sudah mencapai hampir 150.000 dosis,” katanya.
Sejauh ini, perkembangan vaksinasi di Jabar terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Tiga bulan lalu, vaksinasi perhari berkisar 50.000 namun saat ini meningkat tiga kali lipat.
“Tiga bulan lalu per hari hanya 50 ribu, hari ini sudah naik tiga kali lipat, hampir 150 ribu. Tapi, karena penduduknya paling banyak kita harus mengejar 400 ribu per hari,” ucapnya.
Emil menginstruksikan Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Satgas Penanganan COVID-19 Jabar Dedi Supandi untuk memantau pelaksanaan vaksinasi di 27 kabupaten/kota agar bisa sejalan dan merata capaiannya.
“Kita akan motivasi daerah-daerah yang masih rendah pelaksanaan vaksinasinya dan mengejar target 400 ribu per hari itu merata,” ucapnya.