Ngamprah,BBPOS- Hingga hari jadinya yang ke-13, Kabupaten Bandung Barat terus menunjukkan perkembangan diberbagai sektor yang cukup signifikan setiap tahun. Namun demikian, saat ini pandemi COVID-19 memaksa Pemkab Bandung Barat menunda berbagai program yang telah dicanangkan sementara waktu.
Sejauh ini, pembangunan dan perbaikan infrastruktur serta optimalisasi sektor pariwisata, pertanian dan peternakan terus digenjot demi kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, capaian demi capaian luar biasa terus diperoleh hingga saat ini.
Terlebih kepemimpinan bupati/wakil bupati Bandung Barat (Aa Umbara-Hengky Kurniawan) dengan visi misi AKUR (Aspiratif, Kreatif, Unggul dan Religius) terus melakukan terobosan melalui berbagai program unggulan. Salah satunya adalah membuka 10 destinasi wisata baru.
Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna mengatakan, selama perjalanan kepemimpinannya dua tahun ini, pandemi COVID-19 diakuinya sebagai ujian yang tidak terprediksi sebelumnya dan menghambat program yang telah direncanakan.
“Namanya manusia kan sekedar rencana tapi Allah yang menentukan. Karena COVID-19 , jadi semua anggaran ditarik, baik dari provinsi, bagi hasil, DAK juga tidak keluar. Lalu PAD juga menurun,”katanya.
Ia menambahkan, harapan besar dengan cita-cita yang cukup tinggi membangun Kabupaten Bandung Barat menjadi motivasi tersendiri untuk fokus menyelesaikan penyebaran COVID-19 di wilayahnya dengan cepat dan tepat.
“Tetapi memang karena wabah ini kita tidak bisa melaksanakan program. Tetapi kami dengan seluruh jajaran birokrasi KBB tetap semangat bahwa pada tahun berikutnya kita akan bisa tercapai target pembangunan di KBB,”ucapnya.
Umbara menyebut, penurunan Pendapatan Asli Daerah (PAD) lantaran COVID-19 bukan alasan untuk berhenti berjuang merealisasikan program demi kepentingan masyarakat Bandung Barat. Pasalnya, pembangunan tersebut bisa dilaksanakan dengan menggandeng pihak swasta.
“Tapi inshaallah dari swasta masih bisa mendapatkan (anggaran). Contoh Pasar Padalarang tidak pakai APBD, terus lagi fly over, lalu jalan lingkar selatan yang keluar dari cipatat, Jalan cikalong ke Cisarua juga tidak pakai APBD,”katanya.
Ia menegaskan, dengan fokus menangani COVID-19 saat ini, tentunya akan mempercepat realisasi program yang sempat tertunda. Oleh karena itu, GTPP COVID-19 yang dipimpinnya bekerja keras memutus mata rantai virus asal Wuhan tersebut.
“Sekarang KBB baru zona biru, kalau sudah hijau apapun yang direncanakan dan impian akan cepat terwujud. Namun jika tidak selesai (COVID-19) tetap terbengkalai,”katanya.
Usai pandemi COVID-19 berakhir, kata Umbara, selain menjalankan kembali program yang tertunda. Pemkab Bandung Barat pun akan fokus terhadap pemulihan sektor ekonomi masyarakat yang terdampak langsung COVID-19.
“Dari mulai UMKM, pertanian, Peternakan dan lainnya. Kalau sudah pulih itu, berarti stabil. Impian dan cita2 dan rencana kita bisa tercapai di tahun berikutnya,”ujar Umbara.
Sejauh ini, pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bandung Barat cukup menunjukan hasil yang cukup memuaskan. Hal tersebut bisa terlihat dari berbagai pembangunan fisik yang sedang dikerjakan dan dituntaskannya.
“Pembangunan jalan dan yang lainnya seperti gedung DPRD KBB sudah nampak kelihatan. Terus lagi alun-alun KBB tinggal penataan saja. terus lagi yang akan dilakukan ke depan yang tadi disebutkan yang disesuaikan dengan RPJMD selama 5 tahun,”katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Umbara pun menyampaikan terima kasihnya kepada para tokoh pemekaran Kabupaten Bandung Barat. Dengan berbagai upaya mewujudkan mimpi masyarakat yang ingin lebih maju dan sejahtera.
“Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang sudah memperjuangkan KBB bisa lahir dan mudah2an mereka semua diberi kesehatan,panjang umur dan juga jangan lupa terus mengawal KBB sampai betul-betul sukses,”pungkasnya. (ADV)