Bandung,BBPOS – Guna menjaga inflasi dan stabilitas harga bahan kebutuhan pokok masyarakat, Pemprov Jabar bekerjasama dengan Bank Indonesia gagas Pilot Project Pusat Distribusi Provinsi (P3DP) Jawa Barat.
“Kami tambahkan pusat distribusi bekerja sama dengan Bank Indonesia, supaya kita bisa menjaga inflasi. Karena kalau sudah inflasi, yang mahal harga dapur,” kata Emil dalam acara Indag Berkibar: Pasar Rakyat Juara Jawa Barat 2019, di Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu (23/11/19).
Ia menambahkan, pertumbuhan dan pemerataan pembangunan berbasis lingkungan serta tata ruang yang bekelanjutan dapat terwujud dengan cepat. Oleh karena itu, peningkatan konektivitas wilayah dan penataan daerah perlu ditingkatkan.
“Kita ingin jaga pusat distribusi ini. Salah satunya dengan mekanisme-mekanisme yang memastikan harga selalu terjangkau. Kami monitor setiap hari, termasuk konsep resi gudang, konsep distribusi digital, dan lain-lain,” imbuhnya.
Pihaknya ingin mengubah persepsi masyarakat bahwa pasar rakyat bukan hanya pusat keramaian atau tempat jual-beli. Guna mewujudkan itu, Pemda Provinsi Jabar bersama Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) akan membuat konsep Pasar Juara Jawa Barat yang kreatif.
“Di pusat keramaian ini kita melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya kebudayaan, kesenian, ada edukasi, literasi, sehingga suatu hari orang datang ke pasar tradisional itu orang tidak buru-buru justru bisa berlama-lama, karena fasilitas-fasilitasnya tidak hanya urusan jual-beli,” katanya.
Rencananya Pemda Provinsi Jabar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Indag) bakal melakukan revitalisasi dan pembangunan pasar rakyat.
“Tahun ini, Pemda Provinsi Jabar merevitalisasi tujuh pasar tradisional,”katanya.