Rajamandala,BBPOS – Bandung Barat sebagai salah satu daerah yang memiliki keindahan alam yang luar biasa menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang. Salah satunya adalah objek wisata alam yang berada di Desa Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yakni Sanghyang Heulet.
Suasana alam yang asri dan sejuk ditambah dengan keunikan batuan besar membuat pengunjung betah untuk berlama-lama berada di kawasan tersebut.Betapa tidak, keindahan tebing batuan dan air sungai yang mempunyai warna indah, membuat pengunjung serasa berada di kolam mandi bidadari yang digambarkan turun dari kahyangan.
Tebing batuan yang mempunyai tinggi sembilan meter tersebut menjadi tempat para wisatawan untuk menguji adrenalin.Pasalnya, dari tebing tersebut para pengunjung bisa loncat menuju air sungai yang mengalir di bawahnya.
Dengan merogoh kocek sebesar Rp 15.000 per orang pengunjung bisa langsung menikmati perjalanan yang mengasyikan menuju aliran sungai Sanghyang Heuleut.Selain itu, untuk keamanan para pengunjung di kawasan tersebut, para wisatawan bisa menyewa rompi pelampung dengan harga Rp 10.000 per orang.
Untuk menuju ke lokasi, pengunjung tidak perlu merasa khawatir, lantaran pengelola sudah menyediakan jasa porter (jasa antar).Hal ini dilakukan, agar pengunjung tidak tersesat dalam memilih jalan untuk sampai ke lokasi.
Menurut wisatawan asal Medan, Kris (21), dirinya sengaja datang jauh-jauh hanya ingin menikmati pesona alam yang disuguhkan Sanghyang Heuleut. Ia penasaran datang ke lokasi, karena banyak yang update akan indahnya pemandangan bebatuan besar Sanghyang Heuleut.
“Baru pertama kali dan tempatnya keren banget, perjalannya emang capek tapi kebayar dengan keindahan yang ada di depan mata”, ujar Kris dilokasi wisata. Sabtu (23/2/2019).
Ia menambahkan selain Sanghyang Heuleut, tidak jauh dari lokasi itu, kita juga dapat menikmati keindahan Sahyang Poek dan Sanghyang Tikoro, hanya dengan mengubah rute jalan saat kembali pulang.
“Pulangnya lumayan jauh, kalo pergi mungkin sekitar sejam, pulangnya sejam setengah ada sih, dan nanjak banget. Tapi keren juga soalnya kita ke sanghyang lainnya juga. Sekalian pulang sekalian ke tempat baru,” ucap Kris.
Sementara itu, salah satu pengelola Sanghyang Heuleut yang akrab disapa abah Odoy (70) menjelaskan, Sanghyang Heuleut mulai dikenal masyarakat luas bahkan sampai mancanegara sekitar pada tahun 2015 lalu. Namun, seiring waktunya berjalan, lokasi ini semakin menjadi destinasi wisata yang sering dikunjungi.
“dari dulu lokasi ini sudah ada, tapi tidak banyak yang datang. Hanya warga setempat saja, ramainya lokasi ini Karena ada pengunjung yang memposting fotonya di media social. Baru banyak yang penasaran,” kata abah Odoy.
Lebih lanjut Abah Odoy mengatakan, semakin banyaknya orang yang berkunjung menambah penghasilan bagi warga sekitar.Selain dari parker, warga sekitar bisa menjajakan dagangan bagi para wisatawan.
“Alhamdulillah sekarang masyarakat ekonominya terbantu dari ramainya pengunjung yang datan,”(Wit)