Ngamprah, BBPOS – Dominasi gadget pada keseharian generasi muda saat ini membuat permainan tradisonal tergeser. Betapa tidak, anak anak lebih tertarik menghabiskan waktu berjam-jam untuk hanya sekedar bermain game online atau media sosial dari pada menghabiskan waktu diluar rumah bersama teman teman. Hal tersebut mengundang keprihatinan banyak pihak termasuk Pj Bupati Kabupaten Bandung Barat, Dadang M Ma’soem.
Menurutnya, perkembangan teknologi membuat anak anak tidak lagi tertarik mengenal permainan tradisional, padahal permainan tersebut mampu merangsang motorik anak serta kemampuan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Hal itu bukan sepenuhnya kesalahan anak anak namun ada peran orang tua yang tidak berfungsi dengan baik.
“Saya sangat prihatin karena anak anak saat ini menggunakan gadget blm pada usia yang tepat,” ujarnya kepada BBPOS , disela-sela kegiatan Hari Olah Raga Nasional (HAORNAS) Tahun 2018 di Lapangan Mekar Sari Plasa, minggu (9/9/2018).
Berdasarkan pantauan BBPOS, dalam kesempatan tersebut Pj Bupati Bandung Barat, Dadang M Ma’soem terlihat antusias memainkan salah satu permainan tradisional yang berbahan baku bambu yaitu enggrang. Kendati usianya tak lagi muda namun Dadang masih terlihat piyawai melangkahkan kaki menggunakan enggrang.
Menurutnya, enggrang merupakan permainan fovorit ketika masih kecil, oleh karena itu dalam memperingati Hari Olah Raga nasional Tahun 2018 tersebut menjadi momen mengingat masa-masa kecil.
“Terus terang saya sangat senang memainkan enggrang sejak kecil karena itu merupakan permainan yang sangat menyenangkan, pas tadi ada yang bermain enggrang saya langsung tertarik. Bahkan saya langsung memainkanya tanpa menghiraukan resiko yang akan saya alami mengingat usia saya yang tak muda lagi,” katanya.
Namun demikian, ia menghimbau kepada seluruh masyarakat terutama orang tua untuk kembali melestarikan permainan tradisional khas Indonesia ini kepada anak-anaknya, jangan sampai generasi muda penerus bangsa tidak bisa memainkanya apalagi tidak mengetahui sama sekali permainan tradisional tersebut.
“Mari kita masyarakatkan kembali permainan tradisional jangan hanya sebatas seremonial saja,”pungkasnya. (Dra)