NGAMPRAH, BBPOS— Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bandung Barat, Ida Widaningsih serta Ketua Komisi 4 DPRD Bandung Barat, Bagja Setiawan, membantah keras tudingan yang mengatakan jika mereka membiayai aksi demo Paguyuban Pejuang Peduli Pembangunan KBB (P4KBB) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Anggapan yang dilontar pada dewan Bandung Barat ini lebih mengarah terhadap fitnah yang disebar melalui media sosial (medsos) di grup WhatsApp.
Pada grup WhatsApp itu, ada seseorang yang menggirim sebuah flyer digital yang di dalamnya berisikan gambar Ida Widaningsih, Bagja Setiawan, Ketua P4KBB Yacob Anwar Lewi berikut Wakil Bupati Serang Provinsi Banten, Panji Tirtayasa.
Di bawah foto tersebut, terdapat tulisan “Demi ambisinya maju sebagai Wakil Bupati dari Pandji Tirtayasa, Ida Widaningsih bersama Jacob Anwar Lewi menggalang pihak-pihak untuk mendemo Bupati Kang Hengki di KPK. Jacob Anwar meminta sumbangan Rp.25 juta/bus, tapi ajakannya ditolak oleh Bagja Setiawan yang merupakan pimpinan Komisi di DPRD KBB,” tulis pada flyer digital tersebut.
Merespon hal tersebut, Bagja Setiawan menuturkan apabila dirinya sangat keberatan dengan adanya foto yang tersebar di media sosial itu.
Dia merasa dirugikan dengan tulisan yang dikatakannya sebagai sebuah fitnah. Karena politisi PKS ini tidak pernah memberikan uang ke Ketua P4KBB Jacob Anwar Lewi supaya demo ke KPK.
“Seribu rupiah pun, saya tidak pernah memberikan uang ke Kang Jacob, Jadi saya sangat keberatan dan dirugikan dengan informasi yang beredar itu,” jelas Bagja saat ditemui di Kompleks Permata, Ngamprah, KBB, Minggu (3/9/2023) malam.
Menurutnya, apabila tulisan di media sosial merupakan rekaman pembicaraan yang tak utuh dari sebuah obrolan biasa.
Walaupun begitu, dia mengaku kalau dirinya dan istrinya sempat bertemu dengan Bupati Bandung Barat berserta istrinya Sonya Fatmala di Paris Van Java (PVJ) Kota Bandung, beberapa waktu lalu. Itupun pertemuan tanpa ada kesengajaan dan terjadilah obrolan di antara mereka. Ternyata obrolan mereka direkam tanpa meminta izin terlebih dahulu padanya.
“Beliau (Hengky Kurniawan) merekam pembicaraan sepihak tanpa izin. Kan tidak beretika saya juga keberatan. Dan saya juga sudah sampaikan ke beliau, ini tidak etis melakukan perekaman tanpa izin secara sepihak,” ungkap Bagja.
Bagja juga menegaskan, tak pernah berucap seperti yang dituduhkan di medsos itu. Oleh karena itu, pihaknya akan mencari tahu siapa yang membuat dan pertama membagikan informasi tersebut, dan bertanya akan maksudnya.
Saat ini, Bagja juga telah berkonsultasi dengan tim hukum untuk mencari solusi, sebab pada prinsipnya dia tak mau ada kegaduhan yang timbul di Bandung Barat.
Jalinan pertemanan antara dirinya dengan Politikus PDIP Bandung Barat itu terganggu, padahal ia sudah bertahun-tahun menjalin hubungan yang baik.
Bagja juga membantah, mengenai permintaan sumbangan sebesar Rp.25 juta oleh Yacob Anwar Lewi, Bagja membantahnya. Dia mengaku sempat ditelpon Yacob beberapa hari menjelang aksi demo ke KPK.
Pada pembicaraan itu, dirinya hanya menjelaskan ke Yacob, Bagja menjaga harmonisasi antara dewan dengan bupati
“Bukan saya tidak mau membantu tetapi kurang bagus, jadi memang clear tidak pernah ada pemberian uang seribu rupiah pun. Boro-boro Rp.25 juta atau Rp100 juta,” imbuhnya.
Terpisah, Politikus PDI Perjuangan Ida Widaningsih menuturkan dirinya sangat dirugikan dengan adanya informasi tak benar yang menyudutkan dirinya di media sosial itu. Kabar burung tersebut, ujar Ida telah tembus ke PDI Perjuangan sebagai nakhoda politiknya bernaung.
Tersebarnya gampar tersebut, menjadi memperkeruh isu keretakan antara dirinya dengan Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan yang sama-sama di PDI Perjuangan.
“Pembicaraan tiga arah tidak pernah ada, serta tudingan membiayai pergerakan Ketua P4KBB Jacob Anwar Lewi adalah bohong,” ungkap Ida.
Ida mengatakan, sebagai putra daerah, dirinya ingin membesarkan KBB dengan kompak tanpa menyebarkan fitnah melalui berita-berita yang tak benar.
“Gambar yang beredar di medsos itu niat sekali. Fotonya di-croping, lalu ditempelkan, makanya itu sudah pasti disengaja,” bebernya
Sementara itu, Ketua P4KBB Jacob Anwar Lewi menumpahkan kekesalan atas beredarnya informasi yang menyudutkan dirinya.
Sebagai orang yang bergerak dalam sebuah wadah organisasi massa (ormas), ia biasa berkomunikasi dengan siapapun. Termasuk berkomunikasi dengan anggota dewan yang notabene sebagai perwakilan rakyat.
Komunikasi yang dia sampaikan pun tak terlepas dari fungsinya sebagai pihak yang melakukan pengawasan dan kontrol terhadap dugaan korupsi di Bandung Barat di bawah kepemimpinan Bupati Hengky Kurniawan.
Menggelar aksi ke KPK dengan mengerahkan empat bus dan membawa bukti-bukti pada 24 Mei 2023 itu pun, merupakan sebuah sikap melakukan pengawasan dan kontrolnya.
“Tidak ada permintaan uang Rp.25 juta ke Pa Bagja, ke Bu Ida juga tidak ada pembicaraan. Saya bicara pun ke Pak Bagja mempertanyakan fungsi pengawasan yang dilakukan dewan,” jelasnya.
Yacob juga kesal dengan ulah pihak yang merugikan dirinya, dia akan membahas tersebut hal ini dengan kuasa hukumnya.
Lebih lanjut dirinya menuturkan kekesalannya, ia tak menerima nama Panji Tirtayasa dibawa-bawa dalam persoalan yang sedang ramai ini.
“Jangan seenaknya, apalagi menuduh dan melibatkan Pa Pandji yang tidak tahu apa-apa dan sedang sakit,” ungkap Yacob***