NGAMPRAH,BBPOS- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengungkap hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel jajanan cimin penyebab keracunan massal 36 siswa 3 SD Jati Saguling, Kecamatan Saguling.
Hasil pemeriksaan di laboraturium itu menyebutkan jajanan cimin yang dimakan siswa terpapar bakteri bacillus careus.
“Dari 7 sampel bahan baku jajanan cimin setelah diteliti, di dalamnya terdapat bakteri bacillus cereus, dari bahan baku terigu, tepung singkong tapioka, dan bumbu rasa keju. Ketiga sampel ini positif mengandung bakteri Bacillus careus,” ungkap Kepala Dinkes Bandung Barat, Hernawan Widjayanto, Jumat (6/10/2023).
Hernawan menyebutkan, bahan baku jajanan cimin diduga terkontaminasi bakteri dari tempat maupun alat masak sehingga tepung terigu, tepung tapioka, dan bumbu keju menjadi bahan baku berbahaya ketika dikonsumsi manusia.
“Gejala awal yang muncul biasanya berupa mual dan muntah, diikuti dengan diare dan sakit perut. Gejala ini muncul setelah beberapa jam atau hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi,” kata Hermawan
Ia juga menyebutkan, di uji laboratorium kejadian luar biasa (KLB) keracunan massal yang dialami 35 siswa SD Negeri 3 Jati, Kecamatan Saguling ini, Dinkes hanya meneliti kandungan mikrobiologi saja, karena hasil yang ditemukan sudah bisa dipastikan apa penyebabnya.
” Jadi selain tujuh sampel ini, kita juga kirim sampel air. Tapi untuk uji lab air, hasil belum keluar. Intinya 7 sampel ini hanya diuji mikrobiologi saja gak sampai lihat zat kimianya karena hasilnya sudah jelas bahwa bakteri Bacillus Cereus jadi penyebab utama,” jelas Hernawan
Mengantisipasi kejadian serupa, Dinkes KBB menyiapkan petugas kesehatan untuk melakukan pengawasan secara berkala kepada para pedagang jajanan sekolah di 16 kecamatan.
“Kita akan melakukan pengawasan dan pembinaan jajanan anak sekolah secara periodik di berbagai wilayah. Yang paling penting, baik pedagang ataupun konsumen harus sama-sama sadar makanan higienis. Nah itu yang bakal kita tekankan,”pungkasnya.