NGAMPRAH,BBPOS- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Bandung Barat (KBB), mengingatkan warga agar mewaspadai potensi bencana longsor dan banjir bandang.
Pasalnya, saat ini sebagian besar wilayah Kabupaten Bandung Barat diterjang hujan dengan intensitas tinggi yang berpotensi menyebabkan bencana alam.
Kepala Pelaksana BPBD, KBB, Duddy Prabowo mengatakan, bagi warga yang tinggal di dekat aliran sungai harus selalu berhati-hati lantaran ancaman banjir bandang.
“Intensitas hujan masih tinggi, warga mesti waspada. Termasuk warga di Kampung Ciharashas, RT 4/4, Desa Margajaya, Kecamatan Ngamprah, yang bisa saja kembali terjadi banjir seperti Selasa (15/2/) sore lalu,” katanya, Jumat (18/2).
Ia menambahkan, potensi banjir susulan itu masih bisa terjadi lantaran musim hujan diprediksi akan terjadi hingga April 2022. Oleh karena itu, warga di sekitar kawasan tersebut mesti waspada.
“Jadi pemerintah desa, kecamatan, dan juga masyarakat harus tetap meningkatkan kewaspadaan,” tuturnya.
Ia menjelaskan, sesuai dengan prediksi BMKG, bahwa musim penghujan masih terjadi dan belum memasuki musim kemarau. Lebih jauh dari itu, sesuai dengan arahan Gubernur Jawa Barat bahwa masing-masing kabupaten/kota untuk melakukan langkah antisipatif siaga darurat.
“Kami masih menetapkan status siaga darurat sesuai arahan dari Pemprov Jabar. Status siaga darurat terhitung sejak 1 November 2021 sampai akhir April 2022,” jelasnya.
Berdasarkan data yang tercatat pihak BPBD KBB, lanjut dia, terdapat 11 kecamatan yang masuk kategori rawan longsor di KBB.
“Daerah yang rawan bencana itu, antara lain Rongga, Gununghalu, Cipongkor, Sindangkerta, Cililin, Cipatat Saguling, Cisarua, Parongpong, Lembang, dan Ngamprah,” bebernya.
Sementara terkait perbaikan tanggul Sungai Cihaur yang jebol, terang dia, pihaknya pun telah berkoordinasi dengan dinas terkait agar melakukan langkah antisipasi supaya kejadian yang sama tidak kembali terulang.
“Kita juga sudah berkoordinasi dengan Dinas PUTR karena secara teknis mereka yang melakukan penanganan secara permanen, agar banjir bandang di Kampung Ciharashas, Desa Margajaya, tidak terjadi lagi,” pungkasnya