NGAMPRAH,BBPOS- Aksi unjuk rasa Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Bandung Barat (KBB), batal digelar pada Jumat (29/12/2023).
Padahal seruan aksi berupa surat tersebut sempat viral melalui pesan berantai di media sosial (medos) Whatsapp di Kabupaten Bandung Barat.
Dalam seruan aksi damai ini, setiap desa wajib mengikutsertakan para perangakat desa maupun BPD sebanyak lima orang untuk menggeruduk kantor Pemkab Bandung Barat.
Ketua APDESI KBB, Ahmad Sholeh mengatakan, rencananya aksi tersebut dilakukan untuk mempertanyakan anggaran Dana Bagi Hasil Pajak Retribusi Daerah (BHPRD) ke Dinas DPMD dan BKAD yang tak kunjung cair.
“165 di KBB sudah lama menanti anggaran itu cair, tapi pemda KBB bilangnya iya-iya saja seperti tidak merespon padahal secara adminstrasi LPJ sudah lengkap semua,” katanya, Jumat (29/12/2023).
Ia mengatakan, secara hukum sudah jelas bahwa anggaran itu harus cair ke kas desa masing-masing. Tapi, hingga saat ini di penghujung akhir tahun dana tersebut belum masuk sama sekali.
“Saya hawatir sekarang kan tanggal 29 Desember di penghujung bulan mau tutup buku, tapi kemarin malam ada statement dari kepala BKAD pak Heru akan mencairkan hari ini jumat (29-12-2023),” katanya.
“Jadi untuk sementara waktu aksi damai ditunda sementra karen tidak ada ijin dari pihak kepolisian,” imbuhnya.
Sementara itu, Kades Cicangkang Girang Tatang Subarna mengatakan, meskipun aksi damai ditunda dan tidak ada ijin dari pihak kepolisian tetapi teman-teman Kepala Desa akan mengawal sampai tuntas hingga dana BHPRD masuk ke kas Desa.
“Untuk aksi unjuk rasa tida ada ijin dari pihak kepolisian, tapi teman-teman pengurus APDESI dan Kades akan kumpul di sekitran Pemda KBB hingga dana itu masuk ke kas Desa,” ujarnya
Ia menegaskan, sebenarnya kepala DMPD (Dudi) sudah mengeluarkan pagu anggaran untuk pencairan DHPRD ke Dinas BKAD tetapi dinas BKAD tidak sanggup untuk mencairkan semua.
“Kadis DPMD sebtulnya sudah mengngeluarkan pagu anggaran ke dinas DPKAD tapi DPKAD bilang tidak bisa mencairkannya,” katanya.
