Lembang, BBPOS – 2019 mendatang pelayanan perekaman dan proses pencetakan E-KTP akan dilakukan dimasing-masing kecamatan diseluruh wilayah Kabupaten Bandung Barat. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya pemerintah mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Demikian ungkap Bupati Bandung Barat saat membuka rapat koordinasi pendataan kepemilikanakta kelahiran usia 0-18 tahun, di Lembang kamis (4/10/2018).
Menurut Aa Umbara mengatakan, pelayanan administrasi kependudukan harus lebih cepat dan optimal yaitu dengan cara proses perekaman dan pencetakan E-KTP dilaksanakan di Kecamatan masing masing. Pada tahun 2018 ini, jelas Aa Umbara dimulai dari 5 kecamatan terlebih dahulu.
“Pelayanan kepada masyarakat lebih dipermudah jangan dipersulit buat masyarakat bahagia dengan pelayanan yang prima,” ujarnya.
Ia menambahkan, mendekatkan pelayanan dengan sistem jemput bola merupakan perwujudan jargon “Bandung Barat Lumpat” yang didengungkan oleh pemerintahan AKUR (Aa Umbara dan Hengki Kurniawan,red) sehingga apa yang sudah direncanakan sesuai dengan harapan.
“Ini salah satu perwujudan jargon Bandung Barat Lumpat,” tambahnya.
Berdasarkan data yang dihimpun BBPOS dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bandung Barat, tercatat dari 1,6 juta penduduk Bandung Barat yang tersebar di 16 Kecamatan, sebanyak 1.201.860 orang merupakan wajib E-KTP dan yang baru terekam sejumlah 1.158.890 orang sedangkan sisanya yaitu 42.970 orang belum melakukan perekaman.
Sementara itu, Sekretaris Disdukcapil Bandung Barat, Agus T Ruhanda menegaskan, pihaknya sedang berusaha untuk menuntaskan proses perekaman sebagai salah satu syarat normatif pemilih untuk melaksanakan haknya sebagai pemilih pada Pemilihan Legislatif (Pileg) maupun Pemilihan Presiden (Pilpres). Lebih lanjut Agus mengatakan, kepemilikan akta kelahiran penduduk sudah mencapai 85 persen dan sisanya belum memiliki akta kelahiran.
“Dari jumlah wajib E-KTP Bandung Barat sebanyak 1.074.202 orang sudah tercetak E KTP nya dan 109.995 orang lainnya belum tercetak dan kepemilikan akta kelahiran sudah mencapai 85 persen,”katanya.***