LEMBANG, BBPOS – Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bandung Barat (KBB) Iwan Ridwan menilai terkait rencana pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) minim sosialisasi.
Diketahui, TPST itu diwacanakan akan dibangun di Kampung Cikupa RT 01 RW 15, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Oktober 2022 mendatang.
Akibatnya, menurut Iwan, kurangnya koordinasi dan sosialisasi kepada masyarakat di Kampung Cikupa itu menimbulkan beberapa penolakan dari warga.
“Persoalan saat ini, karena lalainya kinerja Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dalam memberikan pemahaman kepada warga terkait wacana pembangunan TPST,” ujar Iwan kepada BBPOS, Kamis (21/7/2022).
Ia menambahkan, selain keberadaan TPST di Kampung Cikupa. Iwan meminta, dinas terkait pun perlu mempertimbangkan jalur yang nantinya akan dilalui oleh truk sampah.
“Selain harus menyosialisasikan dampak keberadaan TPST, DLH juga harus mempertimbangkan truk-truk sampah yang nantinya melalui lokasi itu,” kata Iwan.
“Seperti contoh TPA Sarimukti ketika awal dijanjikan oleh provinsi bahwa keberadaan Sarimukti itu akan memberikan dampak yang positif. Nah ternyata kan tidak bahkan masyarakat banyak dirugikan seperti jalan rusak, bau dan sebagainya,” tambahnya.
Kendati demikian, Iwan tak menampik TPST di KBB sangat diperlukan. Pasalnya, jika KBB tak memiliki TPST, dikhawatirkan sampah menumpuk yang akhirnya menjadi lautan sampah di Bandung Barat.
“Akan tetapi yang menjadi persoalan saat ini, bukan menolak dan menerima tetapi disini kita lihat ada kelalaian tentu dalam hal yang harus menjadi pembelajaran semua pihak ,” kata politisi PDI Perjuangan ini.
Karena itu, pada Jumat 22 Juli 2022, Komisi III DPRD KBB akan memanggil DLH untuk dimintai kejelasan terkait wacana pembangunan TPST. Sebab, hingga saat ini, pihaknya secara detail belum mendapatkan informasi TPST dari DLH.
“Kita baru mengundang dengan dinas Lingkungan Hidup (LH) itu besok, selain itu kita juga akan melakukan kunjungan ke lapangan, kalau lokasi itu tidak tepat kenapa harus dipaksakan daripada nanti dampaknya menjadi lebih besar,” pungkasnya.