Cikalongwetan, BBPOS – Pekerjaan proyek pembangunan jalur Kereta Cepat di Kabupaten Bandung Barat (KBB), menuai protes dari warga. Pasalnya, kondisi jalan yang dilalui kendaraan proyek tersebut menjadi rusak parah.
Yayat (50) salah satu warga Kampung Cisauheun, Desa Cikalong, Kecamatan Cikalongwetan mengungkapkan, pembangunan kereta cepat Indonesia-Cina (KCIC) yang berlokasi di Desa Rende , Kecamatan Cipeundeuy, sejak awal berjalan memang sudah menuai pro kontra.
Hal tersebut akibat dampak yang dirasakan masyarakat dari keberadaan proyek KCIC tidak memberikan manfaat apapun bagi warga sekitar.
“Jalan sampai bergelombang dan rusak hingga jalan amblas, kita tidak dapat dipungkiri bahwasanya masyarakat merasa di rugikan dengan ada nya pembangunan kereta cepat Indonesia-Cina, dimana akses jalan masyarakat setempat sangat terganggu,” ujar Yayat saat ditemui BBPOS.com di kediamannya, Kamis (23/5/2019).
Menurutnya, tidak sedikit lahan dan perumahan yang harus di gusur dengan adanya proyek tersebut. Pembangunan infrastruktur yang seharus nya menjadi tanggung jawab pemerintah justru rentan di jadikan ajang bisnis para pemilik modal.
Lebih lanjut Yayat memaparkan, ini merupakan dampak ekonomi kapitalistik yang berasaskan kemanfaatan, yakni dimana investor dan pengembang menjadi orang yang paling diuntungkan, sementara justru rakyat kecil yang dirugikan.
“Ketidakjelasan pengelolaan yang menimbulkan tindakan semena-mena. Seharusnya pemerintah perlu membahas hal ini, bahwa berbagai dampak harus diperhatikan secara detail sehingga tidak merugikan masyarakat,” kata Yayat.
Sementara itu menurut Isal (20), akibat jalan rusak, tingkat kecelakaan pun semakin meningkat. Terlebih jalur Cikalong-Cipendeuy, Desa Cikalong, Kecamatan Cikalong Wetan merupakan jalan alternatif yang tembus Rajamandala Kecamatan Padalarang.
“Contohnya tadi sekitar pukul 12.30 Wib, ada kecelakaan yang mengakibatkan leher korban sobek dan bagian kelamin kehantam lemparan batu akibat ban belakang truk yang meletus,” ungkap Isal saat menyaksikan kecelakaan tersebut.
Menurutnya, truk tersebut mengangkut muatan melebihi kapasitas sehingga ban belakang yang menginjak tumpukan batu tidak bisa tertahan.
“Truknya muat batu buat proyek KCIC. Kayanya sih muatnya kebanyakan. Jalan aja sampai pada rusak gini kang,” ujarnya.
Isal mengatakan, korban belum diketahui identitasnya. Kedua korban tersebut langsung dilarikan ke RSUD Cikalong Wetan.
“Truknya kita tahan. Sopirnya mah ikut rumah sakit. Untungnya dia mau tanggung jawab,” kata Isal.
Di tempat yang berbeda menurut Camat Cikalongwetan Weda Wardiman, terdapat 5 desa yang terkena dampak pembangunan KCIC.
“yang jelas cikalong dan cipeundeuy yang terkena dampak. Keluhan dari masyarakat dari warga sudah disampaikan ke pemda Bandung Barat,” ucap Weda saat ditemui dikantornya.
Namun demikian, dengan adanya keluhan dari masyarakat baik itu kerusakan jalan dan kecelakaan kerap terjadi. Pihaknya meminta kejadian tersebut agar dapat menjadi pelajaran agar berhati-hati untuk melintas di ruas jalan itu Cikalong-Cipeundeuy.
“Mudah2an kejadiannya tidak terulang kembali karena kita tidak bisa mengantisipasi hal itu,” pungkas Weda. (Wit)